Sejak kecil aku selalu tertarik dengan dapur. Bunyi tumisan bawang, aroma nasi hangat, hingga warna-warni sayuran membuatku merasa tenang. Dari sanalah aku mulai menyadari, memasak bukan hanya kegiatan sehari-hari, tapi juga hobiku.
Awalnya aku sering hanya membantu nenek ku mencuci sayur, mengupas bawang, atau sekadar mengaduk adonan. Tapi semakin lama, rasa penasaranku tumbuh. Aku mencoba membuat nasi goreng sendiri. Hasilnya? Terlalu asin. Meski begitu, keluargaku tetap tertawa sambil menghabiskan masakanku. Dari situlah aku belajar: setiap kesalahan di dapur adalah guru terbaik.
Sekarang, setiap kali ada waktu luang, aku selalu mencoba resep baru. Kadang membuat kue sederhana, kadang mencoba masakan nusantara. Rasanya menyenangkan saat melihat orang lain menikmati hasil masakanku. Ada kepuasan tersendiri ketika senyum mereka muncul setelah suapan pertama.
Bagi sebagian orang, memasak hanyalah rutinitas. Tapi bagiku, memasak adalah seni, bahasa cinta, sekaligus cara untuk mengekspresikan diri. Dari satu piring makanan, aku bisa berbagi kebahagiaan. Itulah alasan mengapa aku bangga berkata: memasak adalah hobiku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
