Al-Qur'an merupakan kitab transenden bagi umat Islam, dan hukum berlaku secara personal, sosial dan universal, bagi umat Islam maupun umat seluruh alam di Dunia. Al-Qur'an ditulis dengan bahasa Arab, sehingga membutuhkan ilmu untuk membaca, menghapal, menafsirkan, dan memahaminya. Idealnya, umat Islam harus mampu membaca al-Qur`an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidahnya, serta memahami isi dan kandungannya. Tetapi, kebanyakan umat Islam tidak bisa membaca pada tingkatan memahami isi serta kandungan Al-Qur'an. Dengan hal ini, di sekolahan yang ada di Indonesia berdasarkan pada peraturan perundang mulai ditingakatan dasar sampai pendidikan tinggi, mata pelajaran agama wajib secara nasional untuk dipelajari.
       Secara bahasa, metode merupakan arti dari kata "metodos". Yakni "metha" berarti melalui, dan "hodos" yang berarti teknik. Sementara menurut Surakhmat yang dikutip oleh Ahmad Tafsir, metode ialah cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu . Metode juga diartikan sebagai prosedur untuk mencapai tujuan yang spesifik dalam memecahkan masalah
PPTQ Safinda (Program Pelatihan Terjemah al-Quran Safinda) yaitu suatu program pelatihan terjemah al-Quran yang telah digagas oleh ustadz Choirul Anam di pondok pesantren Safinatul Huda Surabaya. Metode yang digunakan dengan cara menerjemahkan ayat al-Quran kata per kata, kemudian  merangkainya menjadikan sebuah kalimat, maka makna al-Quran tersebut akan terasa jauh lebih mendalam.Cara yang diterapkan untuk mata pelajaran bagai dengan metode safinda diantaranya adalah
- Guru membacakan kata perkata dan diikuti oleh peserta didik
- Guru dan Peserta didik membaca kata perkata serta nahwu Sharafnya.
- Peserta didik membaca perkata dan guru mengartikan.
- Peserta didik mengartikan seluruh ayat yang telah dibaca.
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik yang masih belum memahami.
- Guru memberi kesimpulan.
- Ada beberapa faktor pendukung dan penghambat pembelajaran metode safinda dalam menerjemahkan ayat Alquran.