Mohon tunggu...
Sheilla Amanda
Sheilla Amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bahagia diatas penderitaan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian tentang Tasawuf dan Etika Islam

27 November 2023   20:49 Diperbarui: 27 November 2023   20:56 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada saat ini banyak sekali orang yang salah kaprah dalam mengartikan tasawuf. Bahkan ada yang menilai bahwa tasawuf adalah ilmu sesat dan sebagainya. Melihat dari latar belakang masalah itu, saya akan memaparkan sedikit mengenai tasawuf beserta pembagian tasawuf. Agar pemahaman yang sesat atas ilmu tasawuf dapat sedikit mendapat pencerahan dan pemahaman. Tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu keislaman yang lebih menekankan pada dimensi atau aspek spiritual dalam Islam. Tasawuf adalah ilmu yang mulia karena berkaitan dengan ma'rifah kepada Allah Ta'ala dan mahabbah kepada-Nya. Dan tasawuf adalah ilmu yang paling utama secara mutlak. Lahirnya tasawuf bersamaan dengan timbulnya agama Islam itu sendiri, maka dari itu ilmu tasawuf tidak lepas dari pengaruh Al-Qur'an dan hadits. Inti untuk mencapai tasawuf adalah berman kepada Allah, menyerahkan diri kepada-Nya, mengamalkan amalan yang sholeh dan menjauhi serta meninggalkan semua larangan-larangan Allah.
Dalam buku Pengantar Studi Islam, HM Amin Syukur (2000: 164). Tasawuf dikelompokkan menjadi tiga. Pembagi tasawuf menjadi tiga hanya dalam kajian akademik. Secara dikotomik maupun dalam prakteknya ketiganya tidak bisa dipisahkan. Diantaranya yaitu:
1. Tasawuf Akhlaqi
Tasawuf dalam bahasa Arab adalah bisa "membersihkan" atau "saling membersihkan" Kemudian kata "ahlag" juga berasal dari bahasa Arab yang secara bahasa bermakna "pembuatan" atau "penciptaan". Menurut Imam Ghazali, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah tapa memerlukan pemikiran maupun pertimbangan. Jadi, jika kata "tasawuf" dengan kata "akhlak" disatukan, akan terbentuk sebuah frase yaitu tasawuf akhlaki. Secara etimologi, tasawuf akhlaki ini bermakna membersikan tingkah laku atau saling membersikan tingkah laku. Tasawuf akhlaki adalah tasawuf yang konsentrasinya lebih menitik beratkan pada sikap dan perilaku serta budi pekerti aiaran tasawuf itu sendiri. Berikut merupakan sistem pembinaan yang terdapat di dalam tasawuf akhlaki:
Takhalli
Takhalli Merupakan langkah pertama yang harus dijalani seseorang, yaitu usaha mengosongkan diri dari perilaku atau akhlak tercela. Hal ini dapat tercapai dengan menjatuhkan diri dari kemaksiatan.
Tahalli
Thalli Adalah upaya mengisi atau menghiasi diri dengan jalan membiasakan diri dengan sikap, perilaku, dan akhlak terpuji. Tahapan tahalli ini dilakukan setelah jiwa dikosongkan dari akhlak-akhlak jelek.
Tajalli
Tajalli ini adalah bentuk uoaya untuk pemantapan dan pendalaman materi yang telah dilalui pada fase tahalli, rangkaian pendidikan akhlak disempurnakan pada fase tajalli. Tahap in termasuk penyempurnaan kesucian jiwa.
2. Tasawuf Amali
Tasawuf amali adalah tasawuf yang membahas tentang bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tasawuf amali adalah seperti yang dipraktekan di dalam kelompok tarekat, dimana dalam kelompok ini terdapat sejumlah sufi yang mendapat bimbingan dan petujuk dari seorang guru tentang bacaan dan amalan yang harus di tempuh ole seorang suf dalam mencapai kesempurnaan rohani agar dapat berhubungan langsung dengan Allah. Berikut merupakan tahapan dari tasawuf amali:
Al-Maqamat: Untuk mencapai tujuan tasawuf seseorang harus menempuh jalan yang panjang dan berat, perjalanan panjang dan berat Perjalanan panjang itu dibagi kepada 7 macam, yaitu: Al-Taubah, Al-Wara',Alfaqr, Al-Zuhd, Al-Shabr, Al-Tawakkal dan Al-Ridho
Al-Ahwal: situasi kejiwaan yang diperoleh seseorang sebagai karunia. Allah, bukan dari usahanya
terdapat 3 aspek yang harus dipelajari dalam aliran tasawuf amali, yakni:
1. Syariat
Menurut para suf, syaria't berhubungan dengan amalan lahiriah yang mengatur segala urusan muamalat mengenai hubungan antara manusia dengan manusia, tapa menyentuh aspek batiniah. Orang-orang sufi berkeyakinan ilmu batin tidak akan bisa diperoleh bila seseorang tidak melakukan amalan lahiriah secara sempurna. Oleh karena itu, sangat penting memahami syariat-syariat dalam islam
2. Thariqat
Tharigat digambarkan sebagai jalan yang berpangkal pada syariat. Jadi jalan utamanya adalah Syar', sedangkan anak jalan disebut thariq. Sehingga dapat disimpulkan untuk menuju Thariq, seseorang harus melewati syar'. Maksudnya, sebelum mempelajari thariqat para sufi wajib memahami syariat terlebih dahulu, sebab syariat adalah pangkal dari suatu ibadah
 
 
3. Hakikat
Haq memiliki arti kebenaran. Dalam kitab Al-Kalabazi, hakikat menurut ilmu tasawuf didefinisikan sebagai aspek yang berkaitan dengan amal batiniah, merupakan amalan paling dalam dan merupakan akhir perjalanan yang ditempuh oleh para sufi.
3. Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional penggagasnya. Berbeda dengan tasawuf akhlaki, tasawuf falsafi menggunakan terminologi filosofis dalam pengungkapannya. Terminologi falsafi tersebut berasal dari bermacam-macam ajaran filsafat yang telah memengaruhi para tokohnya. Tasawuf falsafi mulai muncul dalam khazanah Islam seiak abad keenam Hijriah 76. Menurut At-Taftazani, ciri umum tasawuf falsafi adalah ajarannya yang samar-samar akibat banyaknya istilah khusus yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang memahami ajaran tasawuf jenis ini. Tasawuf falsafi tidak dapat dipandang sebagai filsafat karena ajaran dan metodenya didasarkan pada rasa (dzauq), tetapi tidak dapat pula dikategorikan sebagai tasawuf dalam pengertiannya yang murni, karena ajarannya sering diungkapkan dalam bahasa filsafat dan lebih berorientasi pada panteisme.
Terdapat karakteristik dan ciri pada tasawuf falsafi, yakni:
Ajaran-ajaran tasawufnya merupakan perpaduan antara ajaran tasawuf dengan sejumlah ajaran filsafat di luar Islam, seperti Yunani, Persia, India, dan agama Nasrani
Para tokohnya mempunyai latar belakang kebudayaan dan pengetahuan yang berbeda dan beraneka ragam, sejalan dengan ekspansi Islam yang berjalan.
Adanya terminologi-terminologi filsafat dalam pengungkapan ajaran-ajarannya yang maknanya disesuaikan dengan ajaran tasawuf yang mereka anut dan berkecenderungan mendalam pada pantaisme.
Terkadang menimbulkan ungkapan-ungkapan yang samar (syathahat) akibat dari banyaknya peristilahan khusus yang hanya dimengerti oleh kalangan tertentu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun