Mohon tunggu...
Sharifa Zahra Mantovani
Sharifa Zahra Mantovani Mohon Tunggu... Mahasiswa semester 2

Mahasiswa aktif Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Rate The Food: Dari Iseng Preorder, Jadi Peluang Bisnis Kekinian di Tengah Kuliah

3 Juli 2025   14:27 Diperbarui: 3 Juli 2025   14:27 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dunia wirausaha bukanlah hal baru bagi saya. Saat masih SMA, saya sudah pernah berjualan makanan, termasuk mentai rice dan yakitori, kepada teman-teman sekolah. Pengalaman tersebut sangat membekas dan menumbuhkan rasa percaya diri bahwa saya bisa menghasilkan sesuatu dari hobi memasak. Setelah lulus dan memasuki dunia kuliah, saya merasa semangat berwirausaha itu tidak boleh padam. Apalagi, saya melihat peluang yang semakin besar dengan adanya media sosial sebagai sarana promosi dan sistem preorder yang memudahkan pengelolaan pesanan. Kebetulan saat diperkuliahan, saya diberikan tugas yang mengharuskan membuka usaha yang didirikan oleh dua orang. Oleh karena itu, saya melanjutkan usaha yang pernah saya jalankan saat SMA, kini saya mengembangkannya kembali bersama teman saya di lingkungan kampus dengan nama "Rate The Food". Motivasi kami sederhana: ingin tetap produktif, mandiri secara finansial, dan membuktikan bahwa usaha kecil yang konsisten bisa berkembang di mana saja, termasuk di tengah kesibukan kuliah. 

Ide usaha ini muncul kembali ketika kami melihat tren makanan Jepang seperti mentai rice dan yakitori yang sedang viral di Instagram, TikTok, dan kalangan mahasiswa. Selain itu, kami juga memperhatikan minuman segar seperti jus watermelon yang digemari banyak orang, terutama saat cuaca panas. Kami yakin untuk mencoba karena melihat peluang pasar yang besar dan belum banyak pesaing di sekitar kami. Teman dekat kami sangat mendukung, bahkan membantu melakukan riset kecil-kecilan tentang harga dan selera pasar melalui polling di Instagram Story. 

Langkah pertama yang kami lakukan adalah membuat akun Instagram khusus dengan nama "Rate The Food" dan menyiapkan WhatsApp serta TikTok sebagai media promosi dan komunikasi. Modal awal saya dapatkan dari tabungan pribadi Bersama teman saya, karena ingin memulai dengan risiko kecil. Kami memutuskan menggunakan sistem preorder agar bisa mengatur stok dan menghindari kerugian. Awalnya, kami menawarkan 15 porsi mentai rice, 15 porsi yakitori, dan 20 porsi jus watermelon. Tantangan terbesar adalah meyakinkan diri kami sendiri dan keluarga, karena mereka sempat ragu apakah usaha ini bisa berjalan. Selain itu, membagi waktu antara kuliah dan persiapan jualan juga cukup menantang.

Salah satu kesalahan terbesar yang kami alami di awal usaha adalah salah perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP). Awalnya, kami hanya menghitung biaya bahan baku tanpa memasukkan biaya lain seperti tenaga kerja, kemasan, dan biaya operasional kecil lainnya. Akibatnya, harga jual yang kami tetapkan kadang terlalu rendah sehingga margin keuntungan menjadi sangat tipis, bahkan ada yang hampir rugi. Dari pengalaman ini, kami belajar bahwa perhitungan HPP harus dilakukan secara rinci dan menyeluruh, termasuk semua biaya produksi agar harga jual yang ditetapkan tepat dan usaha bisa menghasilkan keuntungan yang optimal.

Oleh karena itu, kami mulai mempelajari metode perhitungan HPP yang lebih tepat, seperti metode full costing yang memasukkan semua unsur biaya produksi, sehingga informasi harga jual yang dihasilkan lebih akurat dan dapat diandalkan. Kami juga belajar pentingnya terus memperbarui dan mengevaluasi perhitungan biaya seiring perkembangan usaha. Dengan belajar otodidak melalui video tutorial, membaca artikel bisnis, dan berdiskusi dengan pelaku usaha lain, kami semakin memahami bagaimana mengelola biaya dengan efektif.

Momen paling membahagiakan adalah saat mendapatkan pesanan pertama dari luar lingkaran teman dekat. Rasanya campur aduk antara senang, bangga, dan tidak percaya. Apalagi ketika pelanggan memberikan ulasan positif di Instagram, membuat kepercayaan diri kami meningkat. Penjualan mentai rice dan yakitori sebanyak 15 porsi, serta jus watermelon 20 porsi, habis dalam waktu singkat. Ini menjadi bukti bahwa ide kami diterima dan ada pasar yang potensial.

Momen paling membahagiakan adalah saat mendapatkan pesanan pertama dari luar lingkaran teman dekat. Rasanya campur aduk antara senang, bangga, dan tidak percaya. Apalagi ketika pelanggan memberikan ulasan positif di Instagram maupun secara langsung, membuat kepercayaan diri kami meningkat. Penjualan mentai rice dan yakitori sebanyak 15 porsi, serta jus watermelon 20 porsi, habis dalam waktu singkat. Ini menjadi bukti bahwa ide kami diterima dan ada pasar yang potensial.

Pelajaran paling berharga dari proses ini adalah pentingnya keberanian untuk memulai, meskipun dari hal kecil. Kami ingin menyampaikan kepada mahasiswa lain: jangan takut gagal, karena kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Karakter entrepreneurship yang paling penting menurut kami adalah pantang menyerah, kreatif, dan mau terus belajar. Dengan tiga hal itu, kita bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan. 

Setiap perjalanan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Jangan ragu untuk memulai, meski hanya dari dapur rumah sendiri dan modal seadanya. Seperti kata Steve Jobs, "The only way to do great work is to love what you do." Mari berani mencoba, konsisten, dan terus belajar. Siapa tahu, usaha kecilmu hari ini bisa jadi bisnis besar di masa depan. Jangan tunggu sempurna, mulai saja dulu!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun