Mohon tunggu...
Shanjaya Mandala Putra
Shanjaya Mandala Putra Mohon Tunggu... S1 Budidaya Perairan/Universitas Riau

Seorang pembelajar yang selalu berusaha meningkatkan diri dan menjalani kehidupan yang seimbang, baik secara fisik, mental, maupun spiritual.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Udang Vannamei Indonesia Mendunia Peluang Expor yang Belum Tergarap Maksimal

10 Mei 2025   21:47 Diperbarui: 10 Mei 2025   21:47 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peluang Emas: Strategi untuk Meningkatkan Ekspor 
1. Adopsi Teknologi Budidaya Ramah Lingkungan  
   Penggunaan bioflok dan zero water exchange dapat meningkatkan efisiensi air dan mengurangi risiko penyakit. Program demonstrasi di Probolinggo telah meningkatkan produktivitas hingga 22%.  

2. Diversifikasi Produk Olahan
 
   Kolaborasi dengan industri pengolahan untuk menghasilkan VAPs seperti udang beku dengan bumbu marinasi atau breaded shrimp perlu digalakkan. Contoh sukses: PT. Aqua Prima Indonesia berhasil menembus pasar Jepang dengan produk tempura-ready shrimp.  

3. Penguatan Sertifikasi Internasional 
   Pemerintah melalui Perpres No. 37/2021 mendorong percepatan sertifikasi ASC dan GlobalGAP. Targetnya, 50% eksportir memiliki sertifikasi ini pada 2025.  

4. Optimasi Pasar Baru
 
   Selain pasar tradisional, Indonesia perlu menembus Timur Tengah dan Afrika Utara. Potensi permintaan di Arab Saudi mencapai 200 ribu ton per tahun, namun baru 10% yang dipenuhi.  

Kesimpulan: Kolaborasi untuk Meraih Pasar Global 
Indonesia memiliki modal dasar yang kuat untuk menjadi pemimpin ekspor udang vannamei. Namun, optimalisasi perlu dilakukan melalui inovasi teknologi, peningkatan kualitas SDM, dan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga riset. Dengan mengatasi tantangan ini, udang vannamei Indonesia tak hanya mendunia, tetapi juga menjadi aset strategis di kancah perdagangan global.  


Referensi:

1. FAO. (2022). The State of World Fisheries and Aquaculture.  
2. BPS-Statistics Indonesia. (2023). Statistik Perikanan Budidaya.  
3. KKP. (2024). Laporan Ekspor Perikanan 2023.  
4. Journal of Aquaculture. (2023). Productivity Analysis of Vannamei Shrimp Farming in Southeast Asia.  
5. Universitas Brawijaya. (2022). Strategic Analysis for Indonesian Shrimp Exports.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun