Mohon tunggu...
Shandy IkhwanZarkasy
Shandy IkhwanZarkasy Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Menjadi yang terbaik ke depannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Megengan?

25 Juni 2022   13:14 Diperbarui: 25 Juni 2022   13:26 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tradisi merupakan sebuah kebiasaan yang di lakukan manusia secara berulang-ulang dengan menggunakan cara-cara sama. Kebiasaan yang di lakukan secara berulang-ulang dapat di yakini memiliki nilai dan manfaat bagi sekelompok orang, sehingga di lestarikan dan di turun temurunkan di lakukan secara wajib pada hari-hari tertentu, biasanya di pimpin oleh para tetuah yang ada di suatu kelompok masyarakat.
Tradisi memiliki sifat yaitu unik dan khas karena di lakukan dengan cara yang sama dan di landaskan dengan norma dan aturan yang di tentukan oleh orang terdahulu yang di yakini sebagai pedoman hidup.
Tradisi memiliki karakteristik dan pengetahuan sekelompok orang tertentu. Tradisi merupakan sebuah pola pikir dan perilaku bersama yang di turunkan. Maka dari itu tradisi dapat di lihat sebagai pertumbuhan identitas suatu kelompok masyarakat.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia Tradisi merupakan adat kebiasaan yang di turun temurun kan oleh nenek moyang atau orang terdahulu di suatu kelompok orang yang masih di jalankan oleh masyarakat. Masyarakat meyakini nilai-nilai tradisi dan cara-caranya di anggap hal yang paling baik dan sangat benar.
Menurut Merriam Webster, menganggap bahwa tradisi merupakan pola pikir, tindakan, dan perilaku yang di wariskan, dengan suatu adat istiadat juga. Tradisi juga dapat di artikan kesebuah kata kepercayaan yang berkaitan dengan masa lalu  yang secara umum dpat di artikan kedalam sebuah sejarah walaupun masih belum terverifikasi kebenaran adanya.
Tradisi juga dapat di yakini sebagai penyampaian informasi maupun kepercayaan dan adat istiadatyang melalui mulut kemulut atau generasi ke generasi.
Di lamongan terdapat sebuah tradisi unik saat menyambut datang nya bulan suci Ramadhan masyarakat sana menyebut tradisi itu dengan nama Megengan. Tradisi ini sudah ada dari zaman dahulu dan diturun temurunkan dan masih dijalankan oleh orang-orang setempat.
Megengan sendiri di ambil dari kata jawa artinya menahan\ngempet. Megengan ialah peringatan atau pertanda bahwa datangnya bulan suci Ramadhan, bulan suci Ramdhan adalah bulan dimana umat muslim dunia melakukan ibadah puasa selama 30 hari atau sebulan. Megengan juga bisadi sebut sebagai acara selametan atau syukuran untukmenyambut bulan suci Ramadhan.
Acara megengan dimulai pada saat Asar tiba sampai isya' atau dari sore sampai malam hari. Masyarakat yang melakukan tradisi tersebut di awali dengan ziaroh ke makam-makam para leluhur dan tidak lupa mendoakan, membersihkan makam dan menaburi bungan-bunga sampai habis. Ketika sudah memasuki waktu malam hari masyarakat melakukan selametan yang dihadiri oleh para tamu undangan, tamu-tamu tersebut di persilahkan untuk bersiladi tikar atau tempat yang sudah di sediakan oleh pemilik rumah, lalu ketika acara dimulaipara sesepuh yang memimpin jalannya acara, sebelum itu tuan rumah sudah menyampaikan kajat atau keinginan yang kemudian di doakan supaya terkabulkan semua keinginan sang tuan rumah, selesai acara tersebut tamu-tamu yang datang di beri sebuah berkat atau bingkisan yang berupa makanan masak ataupun mentah.
Uniknya acara megengan ini dilakukan di setiap rumah-rumah sampai satu RT jadi bergantian yang di lakukan dalam sehari atau sampe isya' , orang-orang atau tamu undangan yang mengikuti acara megengan di harapkan datang ke setiap rumah yang melakukan megengan, tidak heran terkadang orang-orang mendapatkan banyak bingkisan hasil dari megengan tersebut.
Rumah yang melakukan megengan tersebut sebelum acara berlangsung sudah menyiapkan bingkisan sesuai dengan tamu undangan yang hadir pas acara di mulai, biasa nya menyediakan 21 bingkisan, hal ini juga dapat mempererat kerukunan antar warga dan menciptakan suasana yang harmonis.
Lestarikan lah tradisi dan jangan sampai hilang karena tradisi merupakan nilai-nilai yang di turun kan leluhur kepada kita, dan juga merupakan adanya sebuah pesan tersirat di dalam makna tradisi. Kalau bukan kita yang melestarikannya lalu siapa lagi. Tradisi itu unik tidak semua tempat mempunyai tradisi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun