Mohon tunggu...
Shalsabilla Kahanaya
Shalsabilla Kahanaya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tantangan dan Langkah Strategis Pemerataan di Indonesia

30 September 2025   08:50 Diperbarui: 30 September 2025   08:46 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang sangat beragam, menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan kesejahteraan yang merata. Pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir memang menunjukkan tren positif, namun hal tersebut belum sepenuhnya mampu menjawab persoalan kesenjangan antarwilayah maupun antarkelompok masyarakat. Masih ada disparitas antara wilayah barat dan timur, antara kota besar dan pedesaan, serta antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan rendah.

Secara makroekonomi, pemerataan kesejahteraan berkaitan erat dengan distribusi hasil pembangunan. Pertumbuhan ekonomi yang stabil tidak cukup jika hanya menumpuk di daerah perkotaan atau dinikmati kelompok tertentu. Instrumen fiskal seperti pajak progresif, alokasi belanja negara untuk daerah tertinggal, dan pembangunan infrastruktur dasar menjadi kunci agar manfaat pertumbuhan dapat tersebar luas. Pembangunan jalan, listrik, pelabuhan, hingga jaringan digital merupakan fondasi penting untuk menghubungkan daerah terpencil dengan pusat-pusat ekonomi. Dengan demikian, roda distribusi barang, jasa, dan tenaga kerja dapat bergerak lebih lancar.

Sementara itu, pada tingkat mikroekonomi, pemerataan kesejahteraan berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari individu dan rumah tangga. Akses terhadap pendidikan berkualitas, layanan kesehatan yang layak, lapangan pekerjaan, serta jaminan sosial adalah faktor utama untuk meningkatkan kesejahteraan. Petani kecil membutuhkan dukungan berupa teknologi modern dan akses pasar yang lebih luas agar hasil panennya bernilai tinggi. Pekerja di sektor informal membutuhkan pelatihan keterampilan agar mampu bersaing di pasar kerja modern. Upaya-upaya semacam ini secara bertahap akan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan sekaligus mendorong produktivitas nasional.

Langkah-langkah kebijakan pemerintah untuk mendukung pemerataan kesejahteraan harus bersifat menyeluruh. Pertama, memperkuat pendidikan dan pelatihan vokasional agar sumber daya manusia semakin siap menghadapi perubahan industri. Kedua, memperluas sistem jaminan sosial dan perlindungan untuk kelompok rentan, baik berupa bantuan tunai maupun non-tunai. Ketiga, membangun infrastruktur di daerah tertinggal untuk mempercepat arus barang dan membuka akses pasar. Keempat, melakukan reformasi fiskal agar pajak dan subsidi lebih adil serta tepat sasaran. Kelima, memberikan otonomi yang lebih luas bagi daerah untuk mengelola potensi lokal sekaligus mendorong investasi agar perekonomian tidak hanya berpusat di kota-kota besar.

Pemerataan kesejahteraan bukanlah proses instan, melainkan perjalanan panjang yang membutuhkan konsistensi, inovasi, dan kerjasama seluruh pihak. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi harus berjalan beriringan dengan distribusi yang adil. Dengan strategi makro yang menjaga stabilitas serta intervensi mikro yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, Indonesia memiliki peluang besar untuk menciptakan keadilan sosial dan kesejahteraan yang benar-benar merata di seluruh pelosok negeri.

Referensi :

https://pojokjakarta.com/2025/04/04/polemik-krisis-ekonomi-indonesia-2025-penyebab-dampak-dan-solusi/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun