Mohon tunggu...
MUHAMMAD ARIS
MUHAMMAD ARIS Mohon Tunggu... Wiraswasta - Muhammad Aris

1. Unfrel (University Network for Free Election) Jambi 1999. 2. Wartawan Jambi Independent 1999-2008. 3. Komisioner KPU Kab. Batang Hari, Jambi 2008-2013. 4. Pengurus KONI Kab. Batang Hari 2010-2018. 5.Sekretaris Pokja Ketahanan Pangan Kab.Batang Hari 2011-2016. 6. Sekretaris DPD KNPI Kabupaten Batanghari 2013-2016. 7. Sekretaris Visi Politika Provinsi Jambi 2014-2019. 8. Sekretaris BPD Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan) Kab. Batang Hari 2014-2019 dan 2021-2026. 9. Pengurus Karang Taruna Kab. Batang Hari 2016-2021. 10. Tim Ahli DPRD Kab. Batang Hari, Jambi 2014- skrg. 11. Ketua Dewan Penasehat SMSI (Serikat Media Siber Indonesia) Kab. Batang Hari 2019-2024. 12. Pengurus JaDI (Jaringan Demokrasi Indonesia) Provinsi Jambi 2019-2024. 12. Ketua Presidium Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDi) Kabupaten Batang Hari 2021-2026. 13. Advokat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pertarungan 'Panas' Menuju Batang Hari Satu

10 Juni 2019   15:41 Diperbarui: 10 Juni 2019   17:07 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, PDI-P, PPP, Gerindra, Nasdem dan PKS sepertinya masih meraba figur  dan melihat perkembangan politik  jelang Pilkada 2020. "Kunci seorang figur bisa maju di Pilkada ada ditangan partai, disitulah pertarungan awal figur untuk merebut hati partai melalui lobi-lobi politik," beber Aris. Untuk diketahui, pasca pemilu kemarin, Golkar dan PAN berhasil merebut masing-masing lima kursi, lalu PKB, PPP dan Nasdem masing-masing meraih empat kursi, selanjutnya Gerindra, Demokrat, PDI Perjuangan, PKS masing-masing tiga kursi serta Perindo meraih satu kursi.

Sesuai ketentuan pasal 40 ayat (1) UU No. 10 tahun 2016, secara tegas menyebutkan partai politik atau gabungan partai pasangan calon paling sedikit didukung 20 persen dari jumlah kursi di DPRD setempat atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di daerah yang bersangkutan. 

Para figur yang ingin maju, harus mampu melobi partai politik untuk mendapatkan dukungan, karena dukungan partai politik salahsatu syarat mutlak yang harus dilalui seorang calon. "Intinya, calon wajib memenuhi dukungan minimal tujuh kursi di DPRD Kabupaten Batang Hari," jelas Aris.

Sebagai catatan dari hasil Pemilu 2019, hanya 10 partai politik yang berhasil mendapat kursi di DPRD Kabupaten Batang Hari, namun untuk mengusung calon, tidak ada satupun partai yang memenuhi syarat secara mandiri bisa mengusung pasangan calon. "Partai politik peraih kursi di DPRD Kabupaten Batanghari wajib menggabungkan dukungan untuk bisa mengusung paslon," sebut Aris.

Salah satu gambaran pertarungan mini menjelang Pilkada Batang Hari 2020 adalah Pemilu 2019. Baik figur Hj. Yunninta Asmara, Hj. Camelia Puji Astuti- HM, berhasil melenggang menjadi legislator di DPRD Kabupaten Batang Hari periode 2019-2014,  Elpisina melaju ke DPRD Provinsi Jambi periode 2019-2024, sementara Muhammad Havis berhasil membawa sang istri Anita Yasmin melaju ke DPRD Kabupaten Batang Hari dari PAN yang juga digadang-gadang menduduki Ketua DPRD Kabupaten Batang Hari periode 2019-2024, begitu dengan HM. Mahdan juga berhasil melaju kembali ke DPRD Kabupaten Batang Hari. "Empat kali pelaksanaan Pilkada Batang Hari berlangsung unik dan penuh mitos. Petahana tidak pernah menang dan paslon bernomor urut dua selalu menang," ungkap Aris.

Namun, kata Aris,  seorang figur calon Bupati dan Wakil Bupati Batanghari perlu ditunjang faktor pendukung lainnya, seperti memiliki track record yang bagus dimata masyarakat, punya basis pendukung yang jelas, mampu membangun isu politik positif, kemampuan finansial, kecermatan memilih tim sukses/kampanye, dan kecermatan memilih pasangan calon. "Kemampuan finansial figur juga sangat penting, untuk mendukung operasional tim suksesnya di lapangan, kegiatan kampanye, saksi dan lainnya," sebutnya.


Birokrasi-Politisi

Berkaca dari empat pilkada yang telah dilaksanakan di Kabupaten Batang Hari sejak 2000, 2005, 2010 dan 2015, hasilnya, duet pasangan calon yang berasal dari birokrasi dan politisi selalu tampil menjadi pemenang. Duet H. Abdul Fattah -- Syahirsah SY di Pilkada 2000, Duet Syahirsah SY -- Ardian Faisal di Pilkada 2005, lalu pasangan H. Abdul Fattah -- Sinwan di Pilkada 2010 serta pasangan Syahirsah SY-Hj. Sofia Joesoep di Pilkada 2015. Sebenarnya masih terlalu dini, kita berbicara tentang pilkada, tapi semakin banyak figur yang muncul, maka banyak pula pilihan untuk disandingkan di Pilkada 2020 nanti. "Politik ini dinamis, lawan bisa jadi kawan, kawan bisa jadi lawan begitu seterusnya," jelasnya.

Jalur Perseorangan

Pada Pilkada 2010, jalur perseorangan sempat menjadi primadona bagi kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Batang Hari yang kesulitan mendapatkan dukungan dari partai politik. Dua kandidat pasangan calon yang mencoba mengadu nasib melalui jalur perseorangan waktu itu, adalah pasangan H. Fathuddin Abdi - Kms Ismail Azim dan Edi Sukarno -- Umrin Eri. Namun hanya pasangan H. Fathuddin Abdi-Kms Ismail Azim yang dinyatakan memenuhi syarat dukungan oleh KPU Batang Hari, sementara pasangan Edi Sukarno -- Umrin Eri dinyatakan gugur. 

Hasilnya belum menggembirakan, pasangan H. Fathuddin Abdi-Kms Ismail Azim berada diposisi empat suara terbanyak dari lima pasangan calon. Dampaknya, pada Pilkada 2015 lalu kemarin, tidak ada lagi kandidat pasangan calon yang berani maju melalui jalur perseorangan. "Untuk jalur perseorangan, sejauh ini belum ada satupun figur calon yang berani membuka diri," kata Aris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun