Mohon tunggu...
shafira khaldaa
shafira khaldaa Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berpengaruhnya Lingkungan terhadap Pendidikan Karakter

31 Juli 2021   14:26 Diperbarui: 31 Juli 2021   16:34 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dari dahulu pendidikan sangatlah dijunjung tinggi oleh masyarakat. Pendidikan memiliki pengertian, yakni suatu proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan manusia yang diwariskan dari satu genereasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, serta riset. Ada pula yang berkata pengertian pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan secara sistematis dalam mewujudkan atmosfer belajar- mengajar agar para peserta didik bisa meningkatkan kemampuan dirinya. Dengan adanya pendidikan maka seorang bisa memiliki kecerdasan, akhlak mulia, karakter, serta keahlian yang berguna untuk diri sendiri dan masyarakat.

Pendidikan sendiri sangatlah penting untuk seluruh orang yang bertujuan untuk mencerdaskan serta meningkatkan kemampuan dalam diri. Dengan semakin bertumbuh dan berkembang setiap individu bisa memiliki kreativitas, pengetahuan yang lebih luas, dan karakter yang lebih baik. Namun sayangnya untuk sebagian orang, pendidikan hanya dijadikan pijakan untuk mencerdaskan diri, tapi tidak untuk memperbaiki karakter. Itu disebabkan terdapatnya pemisahan pendidikan itu sendiri. Seperti halnya di bangku Sekolah Menengah Pertama( SMP), mata pelajaran Matematika, IPA, IPS serta Bahasa lebih dipentingkan untuk masuk nilai rapot guna melanjutkan ke pendidikan yang lebih lanjut, yaitu Sekolah Menengah Atas( SMA). Sebaliknya untuk pembelajaran pendidikan karakter jarang ditemui, dan mungkin paling kerap ditemui di mata pelajaran Agama, Pendidikan Kewarnegaraan ataupun Bimbingan Konseling( BK).

Bimbingan Konseling dan Pembelajaran Karakter sangat terhubung sebab tujuan Bimbingan Konseling ialah untuk membantu siswa menggapai tugas- tugas perkembangan secara maksimal sebagai makhluk Tuhan, sosial, dan individu serta merancang aktivitas penyelesaian studi, pertumbuhan karir dan kehidupan siswa di masa yang akan datang. Bimbingan Konseling juga berperan sebagai pendengar siswa yang sedang mengalami kesulitan dalam permasalahan individu ataupun kelompok. Namun sangat disayangkan tidak sedikit pembelajaran Bimbingan Konseling tidak sukses. Itu dikarenakan masih banyak siswa yang karakternya belum terbentuk. Contohnya semacam tidak toleransi, tawuran antar pelajar, dan lain lain.

Mengapa tawuran bisa terjadi?

Penyebab tawuran salah satunya yaitu karena anak muda ataupun pelajar tersebut tengah mengalami krisis identitas. Identitas diri yang dicari remaja merupakan wujud pengalaman terhadap nilai- nilai yang hendak mengembangkan kepribadiannya. Apabila tidak sanggup menciptakan serta meresap nilai- nilai positif ke dalam dirinya dan tidak bisa mengenali dengan figur yang ideal, maka akan berdampak buruk, yaitu munculnya penyimpangan-penyimpangan perilaku tersebut. Jika para remaja tidak memperoleh contoh yang baik ataupun keyakinan sendiri atas identitasnya, maka mereka cenderung mencari identitas yang sedang trend di lingkungan sekitarnya, dan apabila ia kebetulan hidup di lingkungan yang kurang baik atau antar remaja dengan mengalami kekerasan, maka kemungkinan besar para remaja ini akan melakukan hal yang serupa.

Faktor yang menyebabkan hal itu bukan hanya sebab minimnya pembelajaran pendidikan karakter di sekolah, namun juga di lingkungan ataupun dari diri sendiri. Faktor lingkungan menjadi salah satu pemicu terbesarnya kenapa siswa tidak dapat membentuk karakternya. Kenyataannya, apabila anak sudah dididik baik semenjak kecil tetapi dikala beranjak besar tiba- tiba salah pergaulan, itu akan sangat berdampak karena lingkungan merupakan tempat dia kerap melaksanakan aktivitas sehari- harinya, sehingga ia bisa saja turut terjerumus dan menjajaki kegiatan di area tersebut. Akan tetapi, kembali lagi pada faktor diri sendiri. Bila si anak mempunyai badan serta mental yang kuat, ia tentu akan menolak dengan tegas hal- hal yang tidak baik dari lingkungannya serta senantiasa berpikir positif ke depannya.

Untuk itu, pendidikan karakter sangat dipentingkan sedari dini. Pendidikan karakter dapat dimulai perlahan-lahan bahkan dalam waktu wajib belajar 12 tahun (SD sampai SMA). Berhubung membahas sekolah, anak zaman sekarang sering berkata "nilai lebih dihargai daripada proses". Pernyataan itu seakan menyebutkan bahwa hasil akhir adalah segalanya. Padahal bila tidak mendalami prosesnya dan mendapat pengalaman ilmunya, itu akan sia-sia saja untuk ke depannya dan hanya menimbulkan niat buruk seperti contohnya menyontek. Hal itu bisa menjadi salah satu penyebab gagalnya pendidikan karakter dari dalam diri sendiri.

Solusi dari hal tersebut adalah dengan mengubah pola pikir diri sendiri. Cara lainnya adalah dengan menaati peraturan yang ada serta saling menghormati. Hal hal kecil seperti saling berkomunikasi, disiplin, membuang sampah pada tempatnya juga berpengaruh dalam membangun pendidikan karakter. Walaupun hal kecil, itu juga dapat membantu untuk membentuk karakter yang baik di lingkungan seseorang berada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun