Mohon tunggu...
Shafa Resta Alinsa
Shafa Resta Alinsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan pada jurusan Hubungan Internasional di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Diplomasi Indonesia dalam Penyelesaian Konflik Rohingya di Myanmar

2 April 2023   22:32 Diperbarui: 2 April 2023   22:37 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan diplomasi Indonesia dalam penyelesaian konflik Rohingya di Myanmar mengalami beberapa tahapan penting. Sejak konflik tersebut terjadi pada tahun 2017, Indonesia secara aktif berupaya melalui diplomasi dalam membantu penyelesaian konflik tersebut. 

Pada tahun 2018, Indonesia memimpin upaya ASEAN untuk membentuk tim pengamat yang bertugas untuk mengawasi situasi di Rakhine dan juga memobilisasi dukungan internasional untuk membantu pengungsi Rohingya. 

Selanjutnya, pada tahun 2019, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN tentang Rohingya yang menghasilkan Deklarasi Jakarta tentang Penyelesaian Konflik Rohingya. 

Peran Indonesia dalam penyelesaian konflik Rohingya menunjukkan komitmen Indonesia dalam berperan aktif dalam upaya perdamaian dan kemanusiaan di kawasan. Diplomasi Indonesia terbukti berhasil memperoleh hasil yang konstruktif dalam menyelesaikan konflik tersebut.

Studi kasus ini menarik untuk dijadikan pembahasan karena menunjukkan komitmen Indonesia sebagai negara yang peduli terhadap isu perdamaian dan kemanusiaan. Konflik Rohingya di Myanmar menjadi salah satu tantangan kemanusiaan terbesar di kawasan Asia Tenggara, di mana ratusan ribu etnis Rohingya harus melakukan eksodus ke negara-negara tetangga Myanmar. 

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Indonesia berperan aktif dalam memobilisasi dukungan internasional dan memimpin upaya ASEAN dalam membantu penyelesaian konflik tersebut. Peran Indonesia dalam penyelesaian konflik Rohingya menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya fokus pada isu-isu domestik, tetapi juga memperhatikan isu-isu regional dan global yang memiliki dampak besar pada perdamaian dan kemanusiaan.

Dalam hal ini, defense diplomacy dapat digunakan untuk memperkuat Indonesia dalam upayanya untuk membantu penyelesaian konflik dengan cara menjalin kejasama dengan negara-negara di kawasan ASEAN, baik di bidang militer maupun keamanan. 

Defense diplomacy juga dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kapasitas militer dan keamanan Indonesia dalam menghadapi berbagai ancaman keamanan di kawasan, termasuk konflik kemanusiaan seperti di Rakhine State, Myanmar. 

Sebagai contoh, Indonesia dalam menjalankan diplomasi terkait penyelesaian konflik Rohingya di Myanmar juga memperkuat kerja keamanan dengan negara-negara di kawasan. Salah satu contohnya adalah kerja sama antara Indonesia dan Bangladesh dalam mengatasi masalah pengungsi Rohingya. Dalam kerja sama tersebut, Indonesia mengirimkan tenaga medis dan bantuan kemanusiaan. 

Dengan demikian, kaitan antara defense diplomacy dengan penyelesaian konflik Rohingya di Myanmar menunjukkan bahwa diplomasi dan kerja sama militer/keamanan dapat bekerja sama secara sinergis dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan, termasuk dalam menghadapi isu kemanusiaan seperti konflik Rohingya.

Capaian Indonesia dalam peran Indonesia dalam penyelesaian konflik Rohingya di Myanmar adalah berhasil memimpin upaya ASEAN dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan menyelesaikan konflik tersebut melalui diplomasi multilateral. 

Indonesia juga berhasil memobilisasi dukungan internasional dalam penyelesaian konflik Rohingya, seperti melalui Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-31 yang menyatakan keprihatinan atas situasi Rohingya dan menekankan pentingnya penyelesaian konflik secara damai. Namun, masih ada beberapa masalah dan tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam penyelesaian konflik Rohingya di Myanmar. 

Salah satunya adalah sulitnya mengakses wilayah Rakhine State, Myanmar, yang menjadi pusat konflik, sehingga sulit untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan mengumpulkan informasi yang akurat tentang situasi terbaru. Selain itu, Indonesia juga menghadapi kendala dalam menghadirkan Myanmar ke meja perundingan, sehingga upaya penyelesaian konflik masih terhambat.

Tantangan lainnya adalah adanya keterlibatan negara-negara besar dalam konflik Rohingya di Myanmar, yang membuat penyelesaian konflik menjadi semakin rumit. Terutama karena negara-negara besar tersebut memiliki kepentingan politik dan ekonomi di Myanmar. Oleh karena itu, upaya diplomasi Indonesia dalam penyelesaian konflik Rohingya harus melibatkan berbagai pihak dan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi konflik tersebut. 

Selain itu, Indonesia juga harus memperhatikan isu sensitif yang berkaitan dengan keamanan nasional dan hak asasi manusia dalam penyelesaian konflik Rohingya di Myanmar. Dalam hal ini, Indonesia harus memastikan bahwa upaya penyelesaian konflik tidak merusak hubungan bilateral Indonesia dengan Myanmar dan tidak merugikan kepentingan nasional Indonesia.

Peran Indonesia dalam penyelesaian konflik Rohingya di Myanmar memberikan beberapa manfaat dan kontribusi penting bagi diplomasi Indonesia di kancah internasional. Berikut beberapa diantaranya:

  • Meningkatkan citra positif Indonesia di dunia

Diplomasi Indonesia dalam penyelesaian konflik Rohingya di Myanmar memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan citra positif Indonesia di mata dunia. Indonesia terlihat sebagai negara yang proaktif dan peduli terhadap isu kemanusiaan di kawasan Asia Tenggara dan dunia.

  • Meningkatkan peran Indonesia dalam ASEAN

Sebagai salah satu anggota ASEAN, peran Indonesia dalam penyelesaian konflik Rohingya di Myanmar memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan peran Indonesia dalam ASEAN. Indonesia berhasil memimpin upaya ASEAN dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan menyelesaikan konflik tersebut melalui diplomasi multilateral.

  • Mendorong kerja sama bilateral dengan negara-negara lain

Dalam upaya penyelesaian konflik Rohingya di Myanmar, Indonesia terus memperkuat kerja sama dengan negara-negara di kawasan dan internasional. Hal ini akan membuka peluang untuk meningkatkan kerja sama bilateral dengan negara-negara lain dan meningkatkan posisi Indonesia dalam diplomasi internasional.

  • Memperkuat posisi Indonesia sebagai negara penengah

Dalam upaya penyelesaian konflik Rohingya di Myanmar, Indonesia berperan sebagai negara penengah antara Myanmar dan bangsa Rohingya. Dengan melakukan peran ini, Indonesia memperkuat posisinya sebagai negara penengah dalam mengatasi konflik di kawasan dan dunia.

Dalam kesimpulannya, peran Indonesia dalam penyelesaian konflik Rohingya di Myanmar memberikan kontribusi penting bagi diplomasi Indonesia di kancah internasional. Indonesia terlihat sebagai negara yang proaktif dan peduli terhadap isu kemanusiaan di kawasan Asia Tenggara dan dunia, memperkuat posisinya sebagai negara penengah dalam mengatasi konflik di kawasan dan dunia, serta menegaskan komitmen Indonesia terhadap hak asasi manusia. Semua manfaat ini dapat membuka peluang untuk meningkatkan kerja sama bilateral dengan negara-negara lain dan meningkatkan posisi Indonesia dalam diplomasi internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun