Mohon tunggu...
shafa anggitariazhari
shafa anggitariazhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa prodi pendidikan geografi universitas negeri jakarta

shafaanggitari@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyikapi Tuntutan Kurikulum Geografi di Abad 21

18 Juli 2021   10:00 Diperbarui: 18 Juli 2021   10:21 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu tuntutan kurikulum pendidikan di abad 21. Mengingat bahwa kehidupan yang dinamis, kompleks dan tidak dapat di prediksi mengharuskan berbagai model pembelajaran dan berubahnya kurikulum harus dilakukan demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya dalam bidang percepatan teknologi yang semakin pesat mengikuti kebutuhan abad ke 21. Selain dari pada itu, kecakapan yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan pada Abad 21 yang terintegrasi dalam Critical Thinking, Communication, Creativity dan Collaboration sangat menitik beratkan berpikir lebih tinggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam mempersiapkan peserta didik agar mampu menghadapi persaingan global.

Revolusi industri 4.0 menyebabkan pengetahuan dan keterampilan dari guru mulai mengalami ketidakstabilan maka diperlukan adanya strategi dan perubahan sehingga ilmu geografi dapat menyesuaikan perkembangan zaman. Perlu kajian mendalam dan relevansi seperti pembelajaran digital menyangkut kondisi real saat ini. Era disrupsi di tambah dengan kebijakan pembelajaran jarak jauh hendaknya memotivasi guru untuk berkreasi dan berinovasi tiada henti. Harapan mewujudkan masyarakat pembelajar (learning society) yang akan menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang cerdas (educated nation) dapat dilakukan dengan penyesuaian kurikulum khususnya dalam aspek Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Implementasi guru sebagai kelompok Digital Immigrant secara teknis harus berperan penuh dalam membimbing dan mengarahkan peserta didik agar belajar memanfaatkan teknologi digital ke arah yang lebih positif. contohnya dengan penerapan RPP digital yang menghasilkan produl pembelajaran digital seperti  buku digital, media pembelajaran interaktif, kelas maya (digital class), soal-soal online, website/blog pribadi, mengembangkan IT , pengembangan mikro learning, podcads, youtube,  dan media lain sebagai sarana pembelajaran, dan produk digital lainnya yang berdaya guna dalam dunia pendidikan. Di tengah dinamika global yang di dominasi oleh peralihan jenis profesi dan pekerjaan, Guru yang pengajarannya menggunakan teknik secara modern tidak akan dapat di tinggalkan, karena brain intelegen masih belum bisa di gantikan oleh robot .

Outcome based education (obe) dan Literasi pendidikan geografi merupakan suatu sistem yang saling ketergantungan dan terhubung satu sama lain. Fenomena distrubsi dari tradisional menjadi modern menyebabkan teknologi sangat mempengaruhi kehidupan manusia.Analisis mengenai perubahan revolusi industri 4.0 menuju 5.0  diantaranya, yaitu saat ini keputusan dari tindakan kita melalukan aktivitas bersama tekonologi masih di ambil oleh manusia. Sedangkan pada masa depan manusia berhadap akan dimudahkan oleh teknologi secara terus menerus hingga tahap teknologi dapat menentukan analisis terhadap aktivias yang akan dilakukan oleh manusia. Dalam kurikulum berbasis kompetensi, siswa hanya di tuntut untuk meningkatkan kompetensi, sebagus apapun capaian kompetensinya maka akan tetap di tinggalkan apabila (KI dan KD) tidak dapat di aplikasikan. Namun sebaliknya , OBE justru merelevansikan KBK yang  di bantu oleh teknologi. Restrukturisasi kurikulum dapat aplikasikan dengan compatible dan lebih lengkap.

Dalam kurikulum yang terkonsentrasi terhadap kompetensi seharusnya mata pelajaran yang memelihara keilmuan sudah di hilangkan semenjak takuh 2004 diberkakukannya KBK. OBE tidak peduli terhadap mata pelajaran , kompetensi terjadi dari kebiasaan dan kebisaan oleh peserta didik sehingga mata kuliah tidak boleh bersumber dari keilmuan, namun mata kuliah atau jenis mata pelajaran keluar akibat kemampuan peserta didik. Maka Kurikulum sekolah penggerak yang dewasa ini sedang di luncurkan menyebabkan nantinya mata pelajaran geografi akan menjadi mata pelajaran pilihan dalam rumpun ilmu sosial dan humaniora meskipun seharusnya seperti studi kasus Geografi berbasis ke indonesiaan , yang di kemas dengan pengembangan geografi dapat memberikan efek wujud cinta tanah air . ketika saintik nya jalan maka data menjadi hal perlu di sediakan oleh karena itu kurikulum 2013 dinilai kurang sesuai karena memacu kepada buku teks bukan kepada data penerapan. Pada masa yang akan datang harusnya cara pengaplikasian ilmu geografi (geoliterasi) menjadi hal yang di utamakan .

Sumber :

Dr. Ahmad Yani, M. (2021). Kurikulum berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung Pelaksanaan pembelajaran Keterampilan Abad 21, Outcome Based Education (OBE), Literasi Digital Pendidikan Geografi. Selasa, 13 Juli 2021: Prodi S2 pendidikan geografi UNJ.

Nurchaili. (2020). RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DIGITAL PERANGKAT. Jurnal Guru Inovatif, 12-23.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun