Mohon tunggu...
Shabirin Arga
Shabirin Arga Mohon Tunggu... Penulis, Pengamat Sosial dan Politik

Penulis Muda

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kritik Budaya Politik di Era Reformasi

25 Juli 2019   10:10 Diperbarui: 25 Juli 2019   10:31 1359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses lahirnya sebuah bangsa yang bernama Indonesia hingga perjalanannya saat ini, tidak akan pernah dipisahkan dengan aktivitas politik. Politik merupakan bagian atau elemen yang sangat penting dalam menjalankan sebuah kepemerintahan, sehingga praktek politik yang berulang-ulang terjadi menjadi sebuah identitas yang disebut dengan Budaya Politik. 

Budaya politik pun berkembang sesuai dengan era dan zamannya, jika kita zoom lebih dalam setiap potret pristiwa politik pada masanya baik di orde lama, baru, hingga reformasi, maka kita akan menemukan satu pengetahuan  tentang budaya politik yang berbeda-beda. Budaya politik yang berkembang pada era reformasi ini misalnya.

Pertama, budaya politik yang lebih berorientasi pada kekuasaan yang berkembang di kalangan elit politik. Budaya seperti itu telah membuat struktur politik demokrasi tidak dapat berjalan dengan baik. 

Walaupun struktur dan fungsi-fungsi sistem politik Indonesia mengalami perubahan dari era yang satu ke era selanjutnya, namun tidak pada budaya politiknya. Reformasi pada tahun 1998 telah memberikan sumbangan bagi berkembangnya budaya poltik partisipan, namun kuatnya budaya politik patrimonial dan otoriterianisme politik yang masih berkembang di kalangan elit politik sehingga tidak ada regenerasi yang mengalir dalam mengisi ruang pemerintahan dari kalangan generasi pemuda.

Budaya politik Indonesia, jika melihat dari sisi partai politik, maka partai politik belum menjalankan fungsinya dalam melahirkan sistem pengkaderan yang efektif untuk menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan Indonesia,  sepertinya proses rekrument hanya dijadikan sebagai kerumunan dan basis masa belaka. Faktanya diumur reformasi yang telah 20 tahun ini, masih ada generasi orde baru dan reformasi masih menikmati jabatan publik, seharusnya ini adalah era-nya anak-anak muda untuk tampil dalam menyumbangkan gagasannya secara ril dalam pemerintahan.

Kedua, Budaya korupsi, kolusi dan nepotisme menjadi sesuatu yang sangat begitu masif pada masa saat ini, tidak hanya di dunia pemerintahan maupun swasta, bahkan merambat pada sistem Pendidikan. Dulu praktik korupsi menjadi kritikan lantang kepada sosok individu Presiden Soerharto pada orde baru, namun kini kita menyaksikan praktik korupsi itu tidak lagi dilakukan oleh segelintir orang akan tetapi menjadi kejahatan yang dilakukan secara berjama'ah. Kemudian ini menjadi budaya yang buruk dianggap lumrah dikalangan masyarakat. 

Ketiga, Budaya bagi-bagi kursi dan mahar politik setiap momentum pemilu bukanlah sesuatu yang baru dalam pesta pertarungan politik Indonesia. 

Istilah lainya, biasa disebut dengan rekonsiliasi, agar terdengar lebih santun ditengah masyarakat. Transaksi tersebut membudaya setiap proses pencalonan legislatif dan ekskutif, dan episode terakhir pemilu. Budaya politik yang sedang berkembang dan menjamur perlu dibenahi dan perbaharui oleh kepemimpinan yang kuat secara pengetahuan dan mental. 

Bangsa ini sedang ditimpa dengan permasalahan yang begitu kompleks di berbagai sektor, karena masalahnya begitu besar maka perlu diselesaikan oleh seorang pemimpin yang memiliki kapasitas otak yang besar, agar mampu menyelesaikan permasalahan dari akar-akarnya, kemudian disatu sisi kepemimpinan yang memilki keberanian dan komitmen yang tinggi untuk melawan intervesi dari siapapun.

 

Shabirin Arga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun