Mohon tunggu...
shafira adlina
shafira adlina Mohon Tunggu... Seorang Mamah Blogger, Asesor dan Fasilitator.

Jadilah pengubah keadaan dan bukan menjadi korban dari perubahan. Temui aku juga di https://www.ceritamamah.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Gitu Aja Kok Nangis?" (Padahal Kacamata Anak Tidaklah Sama dengan Orangtua)

23 Januari 2022   16:34 Diperbarui: 23 Januari 2022   16:43 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Giru aja nangis sih? (olahan pribadi dengan canva.com)

Ada perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan sebuah kata, ketika anak-anak beranjak semakin hari semakin besar. Perasaan baru kemarin itu muncul.

Perasaan baru kemarin disuapi, perasaan baru kemarin kita ajarkan berjalan... kok tahu-tahu sudah sekolah TK saja ini anak ya.

Pasti tidak sedikit orang tua yang suka membatin demikian. Namun, dibalik rasa bahagia yang Allah berikan. Banyak perasaan khawatir, gundah dan gulana tentang perangai anak kita.

Benarkah cara mendidik kita? Sudahkah anak kita matang dan sebagainya?

Sebagaimana manusia biasa, saya memiliki kisah menarik bersama anak sayayang bisa diambil manfaatnya.

Selama kurang lebih 6 tahun membersamai Sakha (juga Hafsah), setidaknya saya sebagai orang mamah belajar memahami diri sendiri.

Apa ya yang sebetulnya bikin Mamah kesel sekali anak-anak pada rewel atau menangis?

Apalagi menghadapi Hafsah (2 tahun) yang sekarang berada di Fase Otonomi, alias segalanya mau dia lakukan sendiri. Contohnya...

Ketika selesai mandi ada saja dramanya. Ketika saya mengenakan celana, Hafsah nangis sambil marah-marah. Mamah pun bisa kebawa kesel.

Kenapa mamah kesel? Ya kesel dong, kenapa cuma karena dipakein celana kok dia nangis?

Padahal "cuma" "aja" versi kacamata Mamah dan Hafsah pasti berbeda.


Kalo nggak ada yang mengalah, yang ada anak menangis, Kita kesel, Anak uring-ringan, ngambek, Kita juga jadi sebel.
Begitu aja terus sampe ladang gandum dipenuhi cokelat~

Lalu siapa yang harus mengalah? Tentu yang lebih banyak akalnya. Saya dong, selaku orang dewasa di antara kami berdua, karena anak-anak belajar dari kita kan?

Mengalah di sini bukan dengan menuruti mau anak, tapi berusaha memahami apa sih yang mereka rasakan ya mams.

Kendalikan Diri Sendiri Sebelum Mengendalikan Anak

Ketika kita merasa kesal menghadapi tangisan dan rewelan anak  yang bisa kita lakukan adalah berusaha memahami bahwa ternyata kita tidak bisa mengendalikan mereka.

Kita tidak bisa mengendalikan pikiran dan perasaan mereka. Namun, kita bisa mengendalikan diri sendiri.

Kita bukan orang lain.

Gitu Aja Kok Nangis Dek?

Ketika anak menangis saat dicopot celananya saat harus waktunya mandi. Kadang kita berpikir dengan sudut pandang kita : "kenapa sih gitu aja kok nangis?"

Atau masalah sederhana lainnya. Botol yang tidak bisa dibuka. Mainan lego yang tak kunjung menempel. Atau puzzle yang berserakan?

Ternyata, jika kita berusaha memandang mengunakan kacamata anak ternyata ada harga diri yang tergores.

Anak sedang ingin menunjukkan kemampuan mereka membuka celana, tapi kesempatan itu kita ambil begitu saja.

Sudah terluka, anak malah dihakimi dan diremehkan perasaanya. Menyebalkan sekali bukan?

Mari kita berusaha mengenali anak dan mencoba tidak menghakimi perasaan mereka.

Dengan cara ini kita juga mengajarkan anak untuk memiliki rasa hormat kepada orang lain.

Anak akan meniru orang tuanya karena orang tua adalah contoh utama bagi mereka.

Semoga bermanfaat, salam.

Shafira Adlina

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun