Mohon tunggu...
shafira adlina
shafira adlina Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Mamah Blogger, Asesor dan Fasilitator.

Jadilah pengubah keadaan dan bukan menjadi korban dari perubahan. Temui aku juga di https://www.ceritamamah.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi Hari Pahlawan dalam Keluarga di Era Digital

10 November 2021   19:51 Diperbarui: 15 November 2021   10:22 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
olahan pribadi dengan canva.com

Sebagai seorang Ibu yang menemani anaknya sekolah daring, hari ini pasti dipenuhi tugas yang berbau hari pahlawan. Mulai dari menggambar, mewarnai, hingga membuat video bertema hari pahlawan. Tentu karena hari ini, 10 November tepat sebagai hari pahlawan.

Anak saya yang masih berusia 6 tahun, Sakha, bertanya setelah membuat video selamat hari pahlawan dan mengucapkan Indonesia Merdeka. 

“Mah pahlawan itu apa?”

Kalau kalian jadi saya, apa yang akan kalian jawab? Lalu bagaimana agar anak dapat memaknainya dengan tepat?

Makna Pahlawan dalam Kehidupan

Sebetulnya apa sih arti atau makna yang tepat untuk kata pahlawan? Apakah sebutan itu hanya melekat pada mereka seseorang yang membela negara?

Walaupun makna dasarnya tetap saya jelaskan kepada Sakha dengan kalimat sederhana dan singkat.

"Oh iya Sakha tahu, Mamah pernah cerita." Begitu ucapnya setelah mendengarkanku.

Rasanya aku juga pernah menceritakan bagaimana para pendahulu harus berjuang secara fisik dan mental untuk mendapatkan sebuah kata kemerdekaan. 

Kusampaikan juga pada mata polosnya juga bahwa pahlawan tidak hanya disematkan kepada mereka yang rela berjuang secara lahir dan batin untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan kita. Pahlawan juga bisa disematkan kepada dirimu dan orang yang menolong orang lain, membela kaum yang terdzolimi, lemah dan tertindas, atau ketika kita menjalani peran kita dengan serius. 

Pahlawan Dimulai dari Rumah

Menjadi pahlawan di masa kini memang tidak harus menumpahkan darahnya saja. Namun, kita dapat bersungguh-sungguh memainkan peran-peran kita di muka bumi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun