Yogyakarta tidak pernah kehabisan tempat unik untuk dijelajahi. Salah satu destinasi yang terus menarik perhatian publik adalah Studio Alam Gamplong, yang terletak di Dusun Gamplong, Desa Sumberrahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. Tidak hanya dikenal sebagai lokasi syuting film-film nasional, Studio Alam Gamplong juga menyimpan potensi sebagai ruang terbuka kreatif yang mendukung pelestarian lingkungan dan pengembangan wisata berbasis komunitas.
Awalnya, kawasan ini hanyalah lahan kosong yang tidak termanfaatkan secara optimal. Namun sejak digunakan sebagai lokasi syuting film Sultan Agung: The Untold Story garapan Hanung Bramantyo, tempat ini menjelma menjadi studio alam permanen yang kini terbuka untuk umum. Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2018, Studio Alam Gamplong kini menjadi salah satu ikon wisata kreatif yang menggabungkan sejarah, seni, dan lingkungan dalam satu ruang.
Pemanfaatan Lahan secara Ramah Lingkungan
Berbeda dengan banyak destinasi wisata modern yang dibangun dengan mengorbankan ekosistem, Studio Alam Gamplong memanfaatkan lahan tanpa harus meratakan kontur tanah atau mengganti vegetasi secara masif. Sebagian besar bangunan yang ada di dalam studio bersifat semi permanen, menggunakan bahan-bahan tradisional seperti kayu, bambu, dan bata merah.
Struktur ini tidak hanya menghadirkan suasana autentik khas masa kolonial dan era awal kemerdekaan Indonesia, tetapi juga sejalan dengan prinsip arsitektur rendah emisi. Penggunaan material lokal turut mengurangi jejak karbon dari proses pembangunan, sekaligus mendukung pengrajin dan penyedia bahan bangunan dari wilayah sekitar.
Di tengah maraknya pembangunan beton dan bangunan modern yang memakan ruang hijau, Studio Gamplong tetap mempertahankan konsep ruang terbuka. Pepohonan dibiarkan tumbuh di sela-sela set bangunan, memberikan keteduhan alami dan sirkulasi udara yang baik. Pengunjung bisa berkeliling tanpa merasa sesak atau gerah, karena sebagian besar area mengandalkan ventilasi dan pencahayaan alami.
Wisata Edukasi dan Kreatif yang Mendukung Komunitas
Tidak hanya menyajikan pemandangan visual yang Instagramable, Gamplong Studio Alam juga menjadi ruang edukasi sejarah dan perfilman. Pengunjung dapat melihat langsung set-set film seperti rumah Belanda, kampung Tionghoa, benteng tua, dan trem zaman kolonial. Beberapa di antaranya digunakan dalam produksi film nasional seperti Bumi Manusia, Habibie & Ainun 3, dan Sultan Agung.
Selain menyerap wisatawan, kawasan ini juga menjadi penggerak ekonomi warga lokal. Terdapat masyarakat sekitar yang membuka warung makan, toko suvenir, hingga menjadi pemandu wisata informal. Pendekatan ini selaras dengan prinsip pariwisata berkelanjutan, yang tidak hanya mengejar keuntungan tetapi juga memberi manfaat langsung bagi komunitas.