Mohon tunggu...
Humaniora

Ingin Maju? Tenaga Pendidik Wajib ‘Melek’ Entrepreneurship

10 Desember 2015   00:35 Diperbarui: 10 Desember 2015   01:14 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

 

Tidak mengelak bahwa pendidikan sangat penting bagi kemajuan setiap bangsa, terutama untuk menentukan kualitas setiap bangsa. Semakin tinggi tingkat kualitas pendidikan penduduk pada negara tersebut, maka semakin tinggi juga tingkat kemajuan negara tersebut. Setiap kualitas pendidikan penduduk, pasti tak lepas dari peran seorang tenaga pendidik yang tak lain adalah guru.

Sesuai dengan peraturan pemerintah pada pasal 47 bab III ayat 2 bahwa “Penyelenggaraan wajib belajar pada jalur formal dilaksanakan minimal pada jenjang pendidikan dasar yang meliputi SD, MI, SMP, MTs, dan bentuk lain yang sederajat”, dengan begitu dapat dikatakan bahwa setidaknya sebagian besar penduduk Indonesia pernah bertatap muka dan saling bertukar ilmu dengan tenaga pendidik selama 9 tahun. Dan dari situ akan menentukan kemajuan kualitas penduduk Indonesia. Untuk menentukan kemajuan suatu bangsa bukan hanya dari kualitas intelektual saja, namun juga melalui kualitas entrepreneurship. Dikatakan oleh Ciputra, saat ini sudah lebih dari 140 negara yang mengadakan gerakan entrepreneurship di negara berkembang maupun negara maju. Maka dapat disimpulkan bahwa mindset entrepreneurship sudah diakui oleh dunia untuk membangun bangsa. Dan Indonesia membutuhkan setidaknya sebanyak dua persen untuk menjadi negara maju (ciputraentrepreneurship.com 20-12-2013).

Dengan begitu, maka kita sudah tidak dapat menutup mata lagi, bahwa entrepreneurship sangatlah penting untuk kemajuan bangsa kita. Dari mana kita akan mendapatkan ilmu tentang entrepreneurship ? pertanyaan ini dapat dijawab dengan dua versi, yang pertama bisa kita dapatkan melalui belajar sendiri (orang sekitar, buku, internet, dan lain sebagainya) bisa juga melalui pendidikan formal atau informal yang memang menkhususkan untuk menyediakan ilmu ini. Namun seperti yang sudah kita ketahui, bahwa pendidikan formallah yang seharusnya memiliki ilmu ini untuk ditularkan kepada generasi muda bangsa Indonesia. Dikarenakan sembilan tahun wajib belajar adalah waktu yang cukup lama dan kurang lebih dapat dipastikan bahwa apa yang diajarkan oleh tenaga pendidik dapat merubah mindset setiap siswa. Apabila hal ini tidak dilakukan, maka bangsa ini kemungkinan tidak akan mencapai sebuah predikat yaitu sebagai ‘negara maju’.

Apabila ingin merubah mindset generasi muda untuk menjadi generasi entrepreneurship, tentu saja setiap tenaga pendidik harus dibekali dengan ‘ilmu entrepreneurship’. Dengan kata lain setiap tenaga pendidik WAJIB melek entrepreneurship. Tidak menutup mata bahwa untuk merubah mindset setap tenaga pendidik terutama untuk setiap tenaga pendidik di seluruh Indonesia adalah hal yang sangat susah, diperlukan tenaga dan strategi ekstra terutama untuk tenaga pendidik yang terlahir sebelum generasi Y. Dengan begitu, maka pemerintah harus memiliki standart tertentu untuk membenahi kompetensi entrepreneurship pada pendidikan.

Diperlukannya suatu program untuk para tenaga pendidik yang akan mulai bekerja dengan membubuhkan materi tentang entrepreneurship, hal ini bertujuan untuk merubah mindset mereka terlebih dahulu sebelum mereka terjun ke dunia pendidikan. Kedua adalah untuk tenaga pendidik yang sudah bekerja aktif, diperlukan pula suatu program yang berisikan materi tentang entrepreneurship, hal ini harus dilakukan berulang kali untuk merubah mindset mereka. Selain itu mereka juga harus diberikan suatu program untuk memotivasi mereka didalam menularkan mindset entrepreneurship kepada siswa. Hal itu dapat ditularkan dengan cara memberikan suatu tantangan untuk membuat suatu projek dengan siswa dan pada akhirnya diberikan reward, hal ini untuk mendorong siswa dan tenaga pendidik untuk semakin berkembang dan semakin menyadari akan pentingnya entrepreneurship. Ingat, bahwa ‘INDONESIA MEMBUTUHKAN SEDIKITNYA DUA PERSEN ENTREPREUR UNTUK MENCAPAI SUATU PREDIKAT SEBAGAI NEGARA MAJU’.

 Oleh : MY Setyo Ruci Dewaningrum

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun