Mohon tunggu...
Setyo Ari Cahyono
Setyo Ari Cahyono Mohon Tunggu... Dokter - A man who love Literatures that trapped inside doctor's body.

Penggemar sains dan sastra klasik, pemerhati politik, pemerhati semesta alam, dan penulis curahan hati.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Puasa Bagus, tapi Kelaparan Lama Asli Bikin Merinding

8 Mei 2021   11:04 Diperbarui: 8 Mei 2021   11:07 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah artikel di Archiv Fur Kriminologie mengatakan tubuh manusia bisa bertahan 8-21 hari tanpa makanan dan air dan yang lebih ekstrem hingga dua bulan jika ada sumber air tercukupi (artinya dengan hanya minum air saja, manusia bisa bertahan hidup lebih lama loh, jangan sampe kamu bilang puasa baru beberapa hari sudah rasanya mau mati, hoax besar itu). 

Aksi mogok makan masa sekarang menunjukkan fakta tentang masalah kelaparan. Satu penelitian di British Medical Journal mengutip beberapa aksi mogok makan yang terpaksa harus berakhir setelah 21-40 hari. Aksi mogok makan ini berakhir karena gejala yang serius serta mengancam nyawa para pendemo.

Tampaknya ada angka "minimum" tertentu yang dihitung dalam skala indeks massa tubuh alias Body Mass Index (BMI) untuk bertahan. Menurut jurnal Nutrition, pria dengan BMI <13 dan wanita dengan BMI< 11 tidak dapat bertahan hidup. BMI adalah perbandingan antara berat badan dalam kg dan tinggi badan dalam meter (kwadrat). 

Menurut British Medical Journal, mereka yang memiliki berat badan (BB) normal akan kehilangan persentase BB dan jaringan otot lebih cepat daripada mereka yang BB nya berlebih (obesitas) saat kondisi kelaparan tiga hari pertama. (Nah ternyata masih ada keuntungan BB berlebih di saat kelaparan). Sedang menurut Jurnal Nutrition, komposisi tubuh wanita berbeda sehingga membuat mereka mampu menahan lapar daripada laki-laki. So guys, di atas kertas wanita lebih kuat puasa loh daripada laki-laki. 

BAGAIMANA MUNGKIN


Kita memang bisa hidup berhari-hari dan berminggu-minggu tanpa makanan dan air, gak kebayang kan? Bagaimanapun, puasa sepanjang hari atau aktivitas selama berjam-jam tanpa makanan dan air, membuat banyak dari kita gampang tersinggung akibat kekurangan energi.

Tubuh manusia benar-benar beradaptasi saat melakukan puasa atau tanpa makan-minum untuk waktu yang cukup lama. Hal ini memungkinkan orang untuk melakukan puasa (agama) dan bahkan mencoba diet ala "puasa" seperti sehari makan sehari tidak, sehingga tanpa adanya kerusakan pada tubuh mereka. Dibutuhkan sekitar delapan jam tanpa makan agar tubuh manusia mengubah cara kerjanya. Sebelum waktu itu tiba, tubuh berfungsi seolah-olah kita ada dalam jadwal makan yang teratur.Dalam keadaan normal, tubuh Anda memecah makanan menjadi glukosa (gula darah). Glukosa memberikan energi bagi tubuh. Setelah tubuh tidak makan selama 8-12 jam, penyimpanan glukosa akan habis. Tubuh akan mulai mengubah glikogen (gula otot dan hati) menjadi glukosa. Setelah glukosa dan glikogen habis, tubuh kita akan mulai memecah asam amino sebagai energi. Proses ini akan memengaruhi otot dan dapat membuat tubuh tiga hari kelaparan sebelum metabolisme membuat perubahan besar.

Untuk mencegah kehilangan otot berlebihan, tubuh mengandalkan simpanan lemak guna menciptakan keton sebagai energi, proses ini dikenal sebagai ketosis. Kita akan mengalami penurunan berat badan yang signifikan selama ini. Ini merupakan satu alasan kenapa wanita mampu menahan kelaparan lebih lama daripada pria adalah karena tubuh mereka memiliki komposisi lemak yang lebih banyak. Wanita juga mampu mempertahankan protein dan jaringan otot (tanpa lemak) lebih baik daripada pria selama terjadinya kelaparan.

Semakin banyak cadangan lemak yang tersedia, semakin lama seseorang dapat tahan lapar. Setelah simpanan lemak dimetabolisme habis, tubuh akan memecah otot untuk mendapatkan energi, dan itulah satu-satunya sumber bahan bakar yang tersisa di tubuh.

Kita akan mulai mengalami gejala parah bertahap selama kelaparan, di mana tubuh mulai menggunakan cadangan energi dari ototnya. Sebuah studi di British Medical Journal menyatakan bahwa mereka yang nekad melakukan aksi mogok makan harus diawasi ketat untuk mengetahui efek samping yang parah setelah kehilangan 10 persen BB mereka. Dikatakan juga kondisi yang serius akan terjadi saat seseorang kehilangan 18 persen dari berat badannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun