Mohon tunggu...
setyagi agus murwono
setyagi agus murwono Mohon Tunggu... Wiraswasta - maju bersama

laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pertumbuhan Udang Harus Melalui Proses Moulting

27 Juli 2021   00:00 Diperbarui: 27 Juli 2021   00:07 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Udang mempunyai kulit yang keras. Kulit terluar udang ini disebut dengan Eksoskeleton. Kulit luar (Eksoskeleton) berfungsi untuk melindungi udang terhadap musuh-musuhnya. Tetapi kulit udang yang keras ini juga berakibat  membatasi pertumbuhan udang.

Moulting adalah proses terlepasnya eksoskeleton dari tubuh udang dan terbentuk eksoskeleton yang baru yang lebih besar volumenya. Tujuan udang moulting adalah untuk pertumbuhan.

Pertumbuhan udang membentuk kurva anak tangga. Selama udang tidak melakukan mouting, maka volume udang akan tetap dan setelah moulting udang akan bertumbuh bertambah besar volumenya. Setelah itu volume udang tetap lagi sampai dia melakukan moulting lagi, maka tumbuhnya akan bertambah besar.

Berbeda dengan ikan yang pertumbuhan berupa kurva sigmoid, setiap hari dapat dihitung pertumbuhan ikan.

Pada saat udang melakukan moulting atau pelepasan eksoskeleton, maka udang akan mengeluarkan asam amino, enzim dan senyawa organik hasil dekomposisi parsial eksoskeleton, yang baunya sangat merangsang napsu makan udang lainnya. Oleh sebab itu udang yang sedang mouting untuk dikanibal oleh udang yang lain.

Proses moulting udang melalui beberapa tahapan :

  • Postmoult : adalah tahapan setelah beberapa saat udang menanggalkan eksoskeletonnya yang lama (eksuviasi). Setelah penanggalan ini, volume tubuh udang mengalami pembesaran, akibat dari terserapnya air ke dalam tubuh udang. Penyerapan air ini melalui epidermis, insang dan usus udang. Karena volume tubuhnya menjadi besar maka eksoskeleton baru yang terbentuk juga mempunyai ukuran yang lebih besar, mengikuti volume tubuh udang. Pada saat awal terbentuk eksoskeleton itu masih lunak.
  • Intermoult : adalah tahapan pengerasan eksoskeleton yang telah terbentuk. Pengerasan ini disebabkan adanya deposisi dari mineral dan protein.
  • Early premoult : adalah tahapan dimana mulai terbentuk epikutikula baru dibawah lapisan endokutikula. Tahapan premolt dimulai dengan peningkatan hormon moulting dalam hemolymph (darah).
  • Late premoult : pada tahapan premoult akhir ini, terbentuk lagi lapisan eksokutikula baru dibawah epikutikula yang telah terbentuk di premoult awal. Kemudian eksoskeleton yang lama mulai memisahkan dari eksokutila (calon eksoskeleton yang baru). Eksoskeleton yang lama akan terserap sebagian dan cadangan energinya di mobilisasi dari hepatopankreas. Ecdysis (pemisahan eksoskeleton lama dan baru) akan berlangsung beberapa menit saja, dimulai dari membukanya eksosleton bagian dorsal (atas) antara thorax sampai abdomen, sampai eksoskeleton lama terlepas semua dari tubuh udang. Siklus moulting udang ini dikendalikan oleh hormon moulting yang dihasilkan oleh kelenjar moulting yang terdapat pada ruang anterior (depan) branchium, yang disebut organ Y.

Pada saat udang dalam proses posmoult itulah tubuh udang bertambah menjadi lebih besar dari sebelumnya. Selama intermoult, early premoult dan late premoult, tubuh udang masih seperti di awal.

By. Setyagi AM

Bandarjaya 26 Juli 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun