Mohon tunggu...
setyagi agus murwono
setyagi agus murwono Mohon Tunggu... Wiraswasta - maju bersama

laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ken Arok Merebut Tahtanya

25 Juni 2021   13:12 Diperbarui: 25 Juni 2021   13:24 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

KEN AROK MEREBUT TAHTANYA

By. Setyagi AM

Ken Arok berhasil merebut wilayah Jenggala, setelah sebelumnya membunuh Akuwu Tunggul Ametung, kira-kira terjadi pada tahun 1202 M (Prasasti lawadan tahun 1205 M, Ken Arok sudah menyerang Kediri sebagai raja Singosari). Kemudian Ken Arok menjadi Akuwu Tumapel dan memperistri Ken Dedes. Pada saat itu usia Ken Arok 20 tahun (Menurut Negarakertagama Ken Arok lahir 1182 M). Kemudian Ken Arok mengambil selir bernama Ken Umang. Ken Umang adalah seorang wanita yang dulu membantu Ken Arok saat berpetualang di masa mudanya.

Pada saat Ken Dedes diperistri oleh Ken Arok, sedang mengandung 3 bulan, anak dari Tunggul Ametung. Setelah lahir anak itu diberi nama Anusapati. Kemungkinan Anusapati lahir 1202 M atau 1203 M. Beberapa tahun kemudian lahir anak Ken Arok dari Ken Umang yang diberi nama Tohjaya, kemudian lahir pula anak Ken Arok dari Ken Dedes yang diberi nama Mahesa Wong Ateleng.

Semakin ramailah istana Tumapel dengan kehadiran tiga putra Ken Arok. Ketiga putra Ken Arok tumbuh menjadi kesatria-kesatria Tumapel yang gagah-gagah perkasa. Mereka mendapatkan bimbingan ruhani dari Danghyang Lohgawe dan mendapatkan bimbingan keprajuritan dari senopati-senopati Tumapel. Sehingga mereka bertiga menjadi kesatria yang pilih tanding.

Sejak menjadi Akuwu Tumapel, Ken Arok menjadi bawahan Kerajaan Kediri. Tetapi sejak 1202 M atau 1203 M, pertentangan Brahmana Siwa dan Pendeta Budha semakin tajam. Sehingga banyak Brahmana dan Pendeta dari Kediri yang mengungsi minta perlindungan ke Tumapel. Ken Arok tidak dapat menutup mata melihat kondisi di Kediri. Maka Ken Arok memutuskan untuk melakukan perlawanan terbuka dengan Kerajaan Kediri.

Ken Arok ditahbiskan oleh Brahmana Siwa dan Pendeta Budha menjadi seorang raja Tumapel dengan nama Kerajaan Singosari (Pararaton, 1481 M) Ken Arok mempunyai gelar "Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi." Pengangkatan sepihak Ken Arok menjadi Raja Singosari, pada tahun 1203 M.

Cepat atau lambat Ken Arok sebagai Girindratmajan atau Girindratmasunu (Negaraketagama, 1365 M), putra Sri Maharaja Girindra raja Jenggala harus meneruskan langkah untuk merebut Kediri. Setelah diawali dengan merebut keakuwuan Tumapel dengan membunuh Tunggul Ametung. Langkah ini akan diteruskan untuk menaklukkan Kerajaan Kediri. Kebetulan situasi Raja Kertajaya dari Kediri sedang bermasalah dengan Brahmana Siwa dan Pendeta Budha.

Ken Arok seorang yang berpandangan luas, melihat untuk melawan Kerajaan Kediri, membutuhkan kekuatan yang besar. Karena Kerajaan Kediri adalah kerajaan yang besar dan mempunyai kekuatan pasukan perang yang besar, serta pengalaman menghadapi segala peperangan sudah sangat matang. Senopati-senopati perang Kerajaan Kediri adalah senopati yang mumpuni baik secara individual maupun dalam gelar perang.

Raja Kertajaya sendiri adalah raja yang terkenal dengan kesaktiannya, mempunyai ilmu yang tinggi, sampai dapat duduk di ujung lancip dari sebatang tombak. Selain itu Kerajaan Kediri juga mempunyai panglima perang yang sangat terkenal yaitu Mahesa Wulungan (adik baginda raja) dan Gubar Baleman).

Tetapi Ken Arok tidak berkecil hati, Ken arok yang sejak lahir sudah hidup dalam dunia kekerasan, sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Ken Arok juga terkenal mempunyai ilmu-ilmu yang diluar manusia biasa, karena Ken Arok mendapat anugrah dikasihi oleh para Dewa. Sehingga dengan perhitungan yang matang Ken Arok memutuskan untuk memerdekakan Tumapel lepas dari Kerajaan Kediri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun