Mohon tunggu...
setya nugraha
setya nugraha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Musuh Terbesar dan Terberat Menulis adalah Diri Kita Sendiri

2 Juli 2016   10:06 Diperbarui: 2 Juli 2016   10:21 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pengalaman banyak orang soal tulis menulis baik tulisan yang bersifat bukan akademik (artikel, opini, dsb) maupun tulisan akademik entah itu skripsi, thesis atau disertasi menarik untuk disimak. Namun untuk memfokuskan tema, tulisan ini dibatasi hanya mengenai tulisan akademik.  Kendala yang umumnya ditemui dapat diidentifikasi antara lain faktor dosen yang sulit ditemui, kesulitan menemukan rujukan jurnal ilmiah yang selaras dengan topik yang diambil, kesibukan selain menulis entah bekerja atau mengurus rumah tangga dan lain-lain.

Namun seringkali kita lupa bahwa kendala terbesar dan terberat adalah faktor diri kita sendiri antara lain malas untuk membaca, enggan bertemu dosen, sulit berkonsentrasi dan sebagainya. Muncul pertanyaan lagi, mengapa kita kok dihinggapi rasa malas, kurang konsentrasi dan sebagainya.

Perenungan penulis mengerucut kembali pada faktor motivasi. Untuk apa saya menulis akademik tersebut (skripsi, thesis, disertasi), capaian apa yang akan saya raih jika berhasil menyelesaikan tulisan akademik tersebut? Jika motivasi berhasil ditemukan, 50 persen masalah diri sendiri akan segera terpecahkan.

Penggalian motivasi adalah untuk menambah daya dorong terutama saat mengalami kesulitan di atas.  Mahasiswa yang memiliki motivasi pada saat menghadapi kesulitan untuk menemui dosen akan berupaya mencari solusi lain misalnya dengan mengirimkan email proses setiap pergerakan/kemajuan skripsi/thesis/disertasi. Terkait rujukan ilmiah yang minimal tentu bisa dicari dengan mencari narasumber yang pernah berkecimpung dalam tema tersebut, walau tulisan tentang tema tersebutmasih sedikit. Motivasi yang tinggi juga akan mengarahkan pada upaya penulis/mahasiswa/i untuk membagi waktu seefisien mungkin.

Patut digarisbawahi bahwa motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan bukan jaminan untuk menyelesaikan sepanjang tidak diikuti langkah konkrit. Bahkan dapat dikatakan motivasi tanpa tindakan adalah fake atau palsu. The real motivation pasti berbuahkan langkah nyata mengatasi berbagai kesulitan untuk menyelesaikan tugas mulia tersebut. Motivasi yang asli dan benar akan mengatasi musuh terbesar dan terberat yang adalah diri kita sendiri. Selamat mengerjakan skripsi/thesis/disertasi. Semoga output Bapak/Ibu/Saudara bermanfaat sehingga menghasilkan outcome yang memberikan value bagi kemajuan negeri ini.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun