Mohon tunggu...
Setiyo Bardono
Setiyo Bardono Mohon Tunggu... Staf Kurang Ahli

SETIYO BARDONO, penulis kelahiran Purworejo bermukim di Depok, Jawa Barat. Staf kurang ahli di Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (MAPIPTEK). Antologi puisi tunggalnya berjudul Mengering Basah (Aruskata Pers, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (Pasar Malam Production, 2012), Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012), dan Rempah Rindu Soto Ibu (Taresia, 2024). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Wahyu Adiartono Terpilih Pimpin IASPRO Periode 2025-2030, Usung Semangat Re:Charge

20 September 2025   21:48 Diperbarui: 20 September 2025   21:48 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ir. Wahyu Adiartono, MBA., PhD resmi terpilih sebagai Ketua Umum IASPRO periode 2025--2030. (Sumber: Dok. IASPRO)

Merumuskan Arah Baru

Selain memilih ketua umum, Munas IASPRO ke-II menjadi forum strategis untuk mengevaluasi capaian lima tahun perjalanan organisasi dan merumuskan arah baru yang relevan dengan perkembangan zaman.

Wakil Ketua BNSP, Ulfah Mashfufa dalam sambutannya menyampaikan bahwa tantangan utama dalam pengembangan sistem sertifikasi kompetensi kerja nasional adalah memastikan pelayanan sertifikasi mudah diakses oleh masyarakat dan menjaga mutu sertifikasi.

Ia berharap para asesor profesional dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga kualitas pengelolaan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan berkontribusi nyata terhadap daya saing sumber daya manusia (SDM) global.

Menurut Ulfah, asesor profesional merupakan garda terdepan dalam menjaga mutu sertifikasi. "Kami ingin asesor mampu menjadi bagian dari sistem sertifikasi nasional yang berkualitas sekaligus berkontribusi nyata terhadap daya saing SDM secara global yang update dengan perkembangan teknologi," ujar Ulfah.

Pada kesempatan tersebut Ulfah menyampaikan beberapa kebijakan BNSP yang akan terus dikembangkan pada 2025. Kebijakan tersebut antara lain: pemeliharaan kompetensi Master Asesor, evaluasi penerapan materi uji kompetensi terbaru, dan perbaikan petunjuk teknis pelatihan dan sertifikasi Asesor Kompetensi (Askom).

Kebijakan lainnya yaitu pembinaan dan pemeliharaan asesor lisensi, pelaksanaan dan evaluasi berkala program magang Certified Master Asesor (CMA), dan kebijakan pemeliharaan dan pemantauan kinerja asesor kompetensi oleh LSP.

Selain itu, Ulfah menekankan bahwa organisasi profesi seperti IASPRO memiliki peran strategis untuk beradaptasi dengan tiga isu besar, yaitu transformasi digital, ekonomi hijau dan berkelanjutan, serta keterbukaan global. Tanpa adaptasi, profesi akan tertinggal dan kehilangan relevansinya.

Munas IASPRO ke-II juga dihadiri Dewan Pembina, Dewan Pengarah, dan Dewan Etika IASPRO. Hadir juga jajaran Anggota BNSP, Adi Mahfudz Wuhadji, Miftakul Aziz, Adji Martono dan Ketua Sekretariat BNSP  Moh. Amir Syarifuddin. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun