Mohon tunggu...
setan berpikir
setan berpikir Mohon Tunggu... -

Pernah selamat dari tenggelam di Pantai Kuta, Bali karena sebuah buku bekas seharga lima ribu rupiah yang dibeli di Pasar Blauran, Surabaya...dan buku itu bukan tentang berenang. Itu sebabnya aku yakin hidup ini pada dasarnya adalah menyambungkan titik-titik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Bayi Dilahirkan Sebagai Ateis?

6 Februari 2016   21:46 Diperbarui: 6 Februari 2016   22:09 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Temuan bahwa anak Maya berusia muda yang berpikir bahwa semua dewa akan tahu apa yang ada di dalam gourd juga penting untuk alasan lain: sekadar indoktrinasi tidak akan dapat melakukan itu. Apapun yang dikatakan sebagian orang, anak-anak tidak perlu diindoktrinasi untuk percaya pada tuhan. Mereka secara alamiah akan tertarik pada ide itu. Pemahaman saya adalah bahwa berbagai fitur perkembangan pikiran—ketertarikan kepada penjelasan berbasis-agen, kecenderungan untuk menjelaskan dunia alamiah dalam kerangka desain dan tujuan, asumsi bahwa orang lain memiliki kekuatan super—membuat anak-anak secara alamiah akan sangat reseptif terhadap ide bahwa mungkin ada satu atau lebih tuhan yang mengurusi dunia di sekitar mereka.   

Adalah penting untuk dicatat bahwa konsep agama ini menyisih dari kepercayaan-kepercayaan teologis. Anak-anak terlahir sebagai “born believer” bukan dalam Kristianitas, Islam, atau teologi lainnya, tetapi apa yang saya sebut sebagai “Natural Religion”. Mereka memiliki kecenderungan alamiah yang kuat terhadap agama, tetapi kecenderungan ini tidak secara otomatis membuat mereka bergerak menuju satu kepercayaan agama apapun. Yang terjadi adalah, bagaimana pikiran memecahkan masalah menghasilkan sebuah ruang konseptual berbentuk-tuhan yang menunggu untuk diisi oleh detail-detail budaya di mana mereka dilahirkan.   

 

Justin L. Barret adalah Direktur Thrive Center for Human Development di Fuller Theological Seminary di Pasadena, California

 

 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun