Musim durian di awal tahun 2023 telah tiba, salah satunya di Desa Tunggulrejo, Jumantono, Karanganyar. Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi warga Desa Tunggulrejo karena pada musim ini banyak wisatawan yang datang, bahkan hanya untuk membeli dan menyantap gurih dan manisnya buah durian. Di Desa Tunggulrejo, mayoritas masyarakatnya memiliki pohon buah durian sehingga sepanjang jalan alternatif Matesih-Jumantono banyak warga yang menjajakan buah durian di teras rumah maupun ruko di tepi jalan. Dengan adanya fenomena ini, Pemerintah Desa Tunggulrejo mendukung warganya dengan membuka stand yang menjual buah durian di kawasan wisata Telaga Kusuma.Â
Meskipun demikian, penjualan durian di Desa Tunggulrejo masih hanya sebatas pada penjualan buah durian saja. Hal ini tentu saja sangat disayangkan, karena apabila buah durian diolah lebih lanjut dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar.Â
Mengingat banyaknya buah durian yang dihasilkan oleh Desa Tunggulrejo dan di Desa Tunggulrejo sendiri belum memiliki oleh-oleh khas yang dapat dijual kepada wisatawan. Berdasarkan permasalahan tersebut, KKN UNS Kelompok 94 membuat inovasi baru dengan mengolah lebih lanjut buah durian menjadi makanan yang selain menghasilkan keuntungan juga dapat menjadi salah satu oleh-oleh makanan khas Desa Tunggulrejo.
Dengan memanfaatkan potensi yang dihasilkan dari banyaknya buah durian di Desa Tunggulrejo, Mahasiswa KKN UNS Kelompok 94 memberikan kontribusi dengan mengadakan sosialisasi dan pelatihan tentang pengolahan buah durian. Kegiatan ini dilakukan pada Sabtu, 4 Februari 2023 pukul 10.00 yang berlokasi di Balai Desa Tunggulrejo dengan kelompok sasaran yaitu warga Desa Tunggulrejo khususnya ibu-ibu PKK.
Kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi kepada ibu-ibu PKK Desa Tunggulrejo mengenai modifikasi makanan khas yang berasal dari buah durian dan potensinya. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan adanya pelatihan yang dipraktekkan secara langsung. Selama pelatihan dilakukan, ibu-ibu PKK mendapat kesempatan untuk merasakan terlebih dahulu risol durian yang telah dibuat Kelompok 94 sebelumnya. Sosialisasi dan pelatihan ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon yang positif dari peserta. Hal ini dibuktikan dengan antusias yang tinggi dari ibu-ibu PKK selama sosialisasi dan pelatihan berlangsung.Â
Bahan-bahan yang digunakan dalam pelatihan pengolahan makanan ini pun sangat mudah ditemukan dan memiliki harga yang terjangkau, bahan utamanya yaitu buah durian. Sedangkan bahan pendukungnya terdiri dari tepung terigu, tepung maizena, gula halus, telur, margarin, garam, soda kue, tepung panir dan minyak goreng. Dimana, hasil akhir yang didapatkan dalam pengolahan makanan buah durian ini yaitu risol durian.Â
Adanya sosialisasi dan pelatihan mengenai pengolahan modifikasi makanan buah durian ini diharapkan dapat menjadi sebuah ide atau inovasi baru bagi warga Desa Tunggulrejo dalam mengolah durian menjadi makanan khas Desa Tunggulrejo yang laku untuk dijual, khususnya di kawasan Wisata Telaga Kusuma. Lebih lanjut, dengan berhasilnya risol durian menjadi oleh-oleh makanan khas Desa Tunggulrejo diharapkan dapat memberdayakan ibu-ibu PKK Desa Tunggulrejo menjadi lebih mandiri secara finansial.
