Mohon tunggu...
Sepvita Nur Attin
Sepvita Nur Attin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hai sahabat, terimakasih telah berkunjung. Namaku Sepvita, panggil aja Vita. Aku mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam. Untuk hobi, huummm sangat mainstream alias membaca dan menulis. Jangan lupa selesai mampir, tinggalkan jejak like and komen artikelku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Peningkatan Kualitas Guru PAI Menghadapi Degradasi Moral Peserta Didik

31 Mei 2023   18:34 Diperbarui: 31 Mei 2023   20:34 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru atau pendidik adalah unsur atau komponen terpenting dalam sebuah pendidikan. Pendidikan ialah orang yang sangat dibutuhkan kontribusi besarnya dalam proses pembelajaran. Agar tetap terlaksananya proses pembelajaran atau pendidikan maka dibutuhkan tenaga pendidik atau guru yang sangat berkompeten. Karena peserta didik dapat memahami materi dan bahan ajar tergantung pada cara mendidik dan mengajar dari guru. Apabila guru tersebut dirasa kurang kompeten, kurang berkualitas, dan kurang jelas dalam mengajar, maka akan berdampak pada penerimaan materi secara intelektual oleh peserta didik. Oleh sebab itu, tenaga pendidik atau guru harus profesional, mampu mengajar dan memberikan materi dengan baik dan menarik agar peserta didik juga mudah menerimanya sesuai bidang studi yang diajarkannya. 

Dewasa ini banyak sekali peserta didik yang masih kurang paham dengan materi pembelajaran pendidikan agama islam. Tentunya dengan maraknya degradasi moral peserta didik, baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Degradasi moral adalah fenomena terjadinya kemerosotan atau kerusakan perilaku dan budi pekerti oleh seseorang maupun sekelompok orang. Dalam hal ini, saat ini biasa terjadi dalam diri para peserta didik. Terutama dalam penerapan kehidupan sehari-hari, seperti dalam hal bergaul atau bersosialisasi, etika dengan orang tua, cara beribadah, dan pembatasan diri dari hal-hal yang menuju keburukan. Karena masalah ini, sangat berkaitan dengan peran guru pendidikan agama islam di sekolah. 

Lantas kerap kali membuat orang lain menanyakan; Bagaimana peran guru pendidikan agama islam di sekolah? Mengapa muridnya berperilaku demikian? Mengapa murid saat ini kurang memahami dengan ajaran agama islam? Lontaran tersebut sering menjadi pemicu mengenai mutu dari pendidik pendidikan agama islam. Padahal, tidak sepenuhnya perilaku dari murid itu merupakan akibat kekurangan dari pendidik atau guru pendidikan agama islam. Tetapi, tetap saja sebagai guru pendidikan agama islam sudah sebaiknya berperan aktif dan penting dalam memperbaiki dan menanamkan sikap perilaku yang baik dan ajaran agama islam yang benar kepada para peserta didik saat di sekolah. 

Untuk menjadi seorang guru pendidikan agama islam, maka diperlukan kompetensi dasar yang harus dimiliki. Seperti keunggulan dalam kompetensi akademik, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial untuk menjadi guru pendidikan agama islam yang profesional. Dan juga harus memiliki kompetensi nilai-nilai ajaran Islam. Oleh karena itu, harus dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas dari seorang guru pendidikan agama islam, seperti melalui program sertifikasi, pendidikan profesi keguruan (FKIP dan PPG), pelatihan seperti kampus mengajar, dan masih banyak lagi. Maka diperlukannya strategi untuk meningkatkan kulitas guru pendidikan agama islam agar pembelajaran berjalan secara efektif, upaya-upaya tersebut diantaranya sebagai berikut:

1. Dalam meningkatkan kualitas guru pemerintah melakukan upaya melalui LPTK (lembaga pendidikan tenaga keguruan), seperti pelatihan, workshop, dan magang keguruan. Dengan dimulai merekrut mahasiswa calon guru yang memiliki kecerdasan kognitif, ilmu-ilmu dasarnya, dan memiliki motivasi yang baik dan kepribadian yang mulia. Selain itu juga memilih mahasiswa yang memiliki hafalan al-qur'an dan hadis serta track record akhlak yang baik dan prestasi yang unggul. 

2. Meningkatkan kulitas guru dengan melalui pembinaan, seperti menyediakan forum diskusi, mengajar, secara berkelanjutan. Atau dalam suatu periode waktu guru diharuskan membaca dan mempelajari suatu buku ataupun karya sesuai dengan bidang studinya. Karena hal itu berdampak pada perkembangan intelektual atau kognitif calon guru utnuk mempersiapkan praktek mengajar dalam kelas. 

3. Meningkatkan kulitas guru bisa juga dilakukan dengan cara memperkenalkan model-model metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan perkembangan zaman, seperti tentang metode yang sesuai dengan materi, media apa saja yang dipakai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, dan juga strategi menegnai pendekatan terhadap siswa agar proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien, serta dapat membuat siswa nyaman dan merasa dekat dengan guruny

4. Meningkatkan kualitas tenaga guru juga dapat dilakukan dengan cara memberikan keterampilan dalam public speaking, motivasi, nilai-nilai kepemimpinan, dan sebagai suri tauladan yang baik. Seperti training instruktur dan motivator dalam hal memahami masalah, merencanakan, merumuskan, mensosialisasikan, melaksanakannya, serta mengevaluasinya, dengan cara-cara tertentu. Selain itu, untuk perbaikan karakter dan pencegahan degradasi moral siswa, sudah sebaiknya guru pendidikan agama islam memberikan contoh dan bimbingan yang baik pula agar dicontoh oleh muridnya.

5. Meningkatkan kualitas guru dengan bimbingan kepribadian yang baik pada diri seorang calon guru. Seperti misalnya, bertutur kata baik dan bersikap lemah lembut namun tegas saat mendidik terhadap para muridnya, sehingga muridpun dapat menerima materi dengan baik dan dapat menghormati gurunya pula. Selain itu, berdampak pula pada karakter siswa menjadi lebih menghargai sesama, tidak berperilaku kasar, dan semena-mena dalam berkata. Jika terdapat kesalahan pada peserta didik, lantas jangan membenci mereka. Hal ini selaras dengan penafsiran ayat al-qur'an surat Ali Imran ayat 159 yang artinya berbunyi :

"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan memohon ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu."

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa guru atau pendidik pendidikan agama islam adalah orang yang sangat berperan penting dalam pembentukkan karakter peserta didik dalam menanamkan nilai moral dan etika yang baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat sebagai bentuk pencegahan maraknya degradasi moral yang saat ini meresahkan masyarakat. Dan untuk menjadi guru pendidikan agama islam yang profesional dalam mendidik peserta didiknya, maka diperlukan kompetensi dasar keguruan yang harus dimiliki setiap calon guru untuk terlaksananya proses pembelajaran sesuai dengan visi dan misi pendidikan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun