Seberapa sering anda lupa bersyukur?
Itulah yang saya rasakan. Betapa seringnya saya lupa untuk bersyukur. Padahal pada setiap harinya saya diberikan kenikmatan yang tak terhitung, belajar bersyukur dari sebutir nasi yang ada dalam piring dengan merenungi memikirkan bagaimana proses nasi itu sehingga bisa sampai pada piring saya untuk disantap.
Banyak orang yang terlibat dari sebutir nasi yang ada di piring saya, yang saya nikmati adalah hasil dari ribuan orang yang terlibat didalamnya. Mulai dari petani yang menanam padi ini selama enam bulan atau lebih singkat dengan kemajuannya teknologi sekarang sehingga dari petani padi digiling pekerja penggilingan terlibat,pembuat mesin penggilingan terlibat, lalu di bawa lah padi yang sudah menjadi beras itu ke toko beras menggunakan kendaraan mobil sehingga orang pembuat atau supir mobil ikut terlibat.
Sehingga dari banyak dan panjangnya proses yang melibat banyak orang, sampai saya dapat menikmati nasi tersebut, bukan kah itu suatu hal yang harus di syukuri? apakah saya dapet melakukannya sendiri? Makna yang bisa di ambil dari sebutir nasi adalah bagaimana kita mensyukuri proses orang lain untuk membuat nasi itu sampai ke mulut kita oleh karena itu jangan lah kita menyisakannya dalam piring, karena butuh proses yang panjang dan butuh usaha yang panjang untuk membuat itu dapat dinikmati.
Betapa saya sering lupa bersyukur dengan menyisakan atau bahkan membuang nasi yang saya makan dengan menganggap hal yang wajar-wajar saja tanpa ada rasa bersalah, dengan beranggapan bahwa saya akan memperolehnya kapan saja ketika saya inginkan.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih bersyukur.
