2. Neolithic Age (10.000 -- 3.000 BCE)
Lompatan besar peradaban terjadi di era ini. Manusia mulai belajar bercocok tanam, menjinakkan hewan, dan menetap di satu tempat. Dari yang sebelumnya hidup berpindah-pindah, kini mereka membentuk komunitas kecil seperti desa dan permukiman permanen. Penemuan cara bertani mengubah segalanya---untuk pertama kalinya, manusia bisa memproduksi dan menyimpan makanan. Dengan kebutuhan dasar mulai terpenuhi, waktu dan energi manusia bisa dialihkan ke hal lain: membuat peralatan, membangun sistem kepercayaan, bahkan berdagang melalui sistem barter. Beberapa peradaban besar mulai lahir di masa ini, seperti Mesopotamia, Mesir kuno, lembah Indus, dan Dinasti Shang di Tiongkok. Era ini dikenal juga sebagai Age of Agriculture---zaman ketika manusia mulai menanam akar peradabannya.
Memasuki era berikutnya, manusia menemukan "teknologi" baru yang mengubah cara hidup mereka secara drastis: kuda. Ya, pemanfaatan kuda untuk ditunggangi atau menarik kereta menjadi kunci penting dalam mempercepat pergerakan manusia dan barang. Dari sinilah lahir kerajaan-kerajaan penjelajah yang memperluas wilayah dan pengaruh mereka. Berdirinya kekaisaran besar seperti Romawi, Byzantium, Persia, Dinasti Han, hingga Kekhalifahan Islam dan Imperium Mongol mewarnai era ini. Jalur perdagangan jarak jauh seperti Silk Road dan Trans-Sahara berkembang pesat, membawa barang, budaya, dan pemikiran lintas benua.
Era ini juga ditandai oleh sederet peristiwa besar yang membentuk sejarah dunia: penaklukan Alexander the Great (~330 BCE), keruntuhan Dinasti Han yang memicu Three Kingdom Wars (~200 BCE), jatuhnya Kekaisaran Romawi di tangan bangsa Germanik (476 CE), ekspansi Mongol ke Khwarezmia, Baghdad, dan Dinasti Song (~1300 CE), hingga penaklukan Konstantinopel oleh Kesultanan Utsmaniyah (1453 CE). Semuanya terjadi dalam rentang waktu yang panjang, namun saling berkaitan dalam mendorong peradaban manusia maju ke tahap selanjutnya.
Pada penghujung zaman ini, sekitar abad ke-13, terjadi wabah penyakit global pertama yang disebut 'Black Death'. Semakin tingginya pergerakan manusia dan barang, dengan kondisi kebersihan yang buruk di kota-kota abad pertengahan saat itu, memicu menyebarnya bakteri. Sebanyak 20-30% dari seluruh populasi dunia meninggal akibat wabah ini.
4. Ocean Age (1.500 -- 1.800 CE)
Memasuki era ini, peradaban manusia didorong maju oleh satu perkembangan penting yaitu kapal besar. Inilah masa di mana bangsa Portugis dan Spanyol berlomba menjelajahi dunia lewat laut, membuka babak baru dalam sejarah global. Di balik layar, ada sosok penting seperti Prince Henry the Navigator dan King Ferdinand yang mendukung penuh ambisi penjelajahan ini. Hasilnya, armada Portugal yang dipimpin Vasco da Gama berhasil menemukan rute laut menuju India lewat ujung selatan Afrika---Cape of Good Hope (yang nantinya "digantikan" oleh Terusan Suez). Jalur ini bukan sekadar rute dagang, tapi juga pintu masuk dominasi Eropa ke Asia.
Sementara itu, Spanyol tak mau kalah. Dipimpin oleh Christopher Columbus, mereka mencoba menemukan jalur barat ke Asia. Tapi alih-alih tiba di Asia, Columbus justru "menemukan" benua baru---Amerika. Di masa inilah lahir Perjanjian Tordesillas (1494), yang secara dramatis membagi dunia menjadi dua wilayah pengaruh: Portugal menguasai jalur ke Timur (Asia dan sebagian Afrika), sementara Spanyol di bagian Barat (Amerika Latin).
Era ini juga diwarnai oleh eksplorasi besar-besaran dan semangat imperialisme yang membara. Kapal-kapal Eropa menyusuri samudra, membawa serta perdagangan, agama, dan senjata. Asia Tenggara menjadi target ekspansi: Portugal menjajah wilayah seperti India, Malaka, hingga kepulauan Nusantara. Di sisi lain dunia, Spanyol menaklukkan dataran Amerika dan membangun koloni besar-besaran.
Dalam proses pendudukan benua Amerika saat itu, bangsa Eropa "memicu" wabah cacar ke penduduk asli Amerika. Sekitar 70% penduduk suku-suku asli Amerika meninggal akibat wabah ini, membuka lebar jalan kolonialisme bangsa Eropa di benua Amerika.
Namun dominasi Portugal dan Spanyol tak selamanya bertahan. Memasuki abad ke-17, dua kekuatan baru muncul: Belanda dan Britania Raya. Dengan teknologi maritim yang lebih canggih dan strategi perdagangan yang lebih agresif, mereka menantang dominasi dua pelopor tersebut. Belanda melalui VOC (Dutch East India Company) berhasil mengambil alih banyak wilayah Asia dari tangan Portugal. Sementara Inggris, lewat EIC (British East India Company), secara perlahan menguasai India dan Amerika. Dunia pun memasuki fase kolonialisme global dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.