Panasnya kota metropolitan ini semakin membakar kulit setiap orang berjalan dibawahnya.
"Copet..!!"
"Kejar dia..!!!"
Beberapa orang kini sedang berlari mengejar seorang anak laki-laki dengan dompet cokelat ditangannya.
"Hentikan dia!! Pencopet!!"
Sejak beberapa saat lalu dia menjadi incar-incaran beberapa pria berbadan besar.
Namun sial bagi bocah itu, saat hendak berbelok kekanan persimpangan trotoar kaki kecilnya tersandung batu dan terjatuh. Perih dilututnya tidak menjadi penghambat baginya untuk bangkit berdiri lagi. Namun sial baginya saat baru saja berdiri sebuah tangan hitam kekar menarik bajunya dan menghempaskan dia kembali ketrotoar.
Panasnya cuaca tidak lagi dirasakannya, yang saat ini dirasakannya hanya sakitnya hantamnya disekitar tubuhnya, tunjangan diperutnya serta pukulan disekitar wajahnya.
Pukulan demi pukulan tidak berhenti ia dapatkan walaupun dia sudah merengek memohon ampun.
"Sudah!! sudah cukup!!.." Teriak seorang lelaki muda dari antara barisan pemukul tadi.
Akhirnya satu persatu pemukul tersebut pergi meninggalkan bocah malang tersebut sendiri yang tergeletak lemah tak berdaya ditrotoar.