Mohon tunggu...
Sepri Ijon
Sepri Ijon Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

JR Saragih, Bupati Simalungun dan Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara

12 Maret 2018   00:57 Diperbarui: 12 Maret 2018   01:10 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Terus terang saja saya kenal dengan Dr.Jopinus Ramli Saragih,SH,MM, memang tidak terlalu dekat tapi kendati demikian saya tidak bisa pungkiri kalau saya memang kenal pemilik nama yang populer dipanggil JR.Saragih tersebut. Wajar saja saya kenal, beliau adalah Bupati 2 periode di kampung saya Kabupaten Simalungun. Atau jangankan saya, orang lain pun tentu sudah sangat kenal dengan JR.Saragih. 

Setelah memimpin Kabupaten Simalungun selama 2 periode, pada suatu pertemuan singkat dan tanpa terencana beliau menyatakan niat tulusnya ingin mengabdi membangun Provinsi Sumatera Utara dan rela meninggalkan jabatannya sebagai Bupati Simalungun. Ketika itu saya secara pribadi dengan sabar mendengar niat tulus JR.Saragih tersebut. 

Maklum saja , sebagai anak mantan wartawan tentu saya terbiasa mendengar paparan dari siapa saja, apalagi memang sebelumnya bapak saya Ulamatuah Saragih selalu mengatakan lebih baik kita mendengar daripada didengarkan karena itu jauh lebih bermanfaat ketimbang kita harus berbicara yang belum tentu arah dan tujuannya.

Kebetulan saat ini saya menjabat sebagai Ketua DPD KNPI Kabupaten Simalungun. Tentu oleh karenya mau tidak mau, suka tidak suka, saya harus mampu bersikap netral secara institusi organisasi walaupun jujur saja secara pribadi saya sangat mendukung dan yakin dengan slogan "SEMANGAT BARU SUMUT" yang diusung oleh JR kelak akan mampu memenangkan pertarungan politik meraih kursi Sumut 1. 

Seiring berjalannya waktu singkat cerita, akhirnya JR.Saragih berhasil memperoleh syarat dukungan partai politik untuk dapat mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023 yang berpasangan dengan Ance Selian, S.Ag. Akhirnya dengan dukungan Partai Demokrat,PKB dan PKPI (20 kursi parlemen sumut) beliau mendaftarkan diri ke KPU Sumatera Utara untuk dapat ditetapkan menjadi calon Gubsu dan Wagubsu 2018.

Dalam sebuah kesempatan, saya dan beberapa kawan-kawan jajaran pengurus KNPI Simalungun beraudiensi (cakap-cakap) dengan JR.Saragih yang notabenenya adalah Bupati Simalungun. 

Saat itu secara psikoligis saya sangat terkesan dengan penyambutan beliau. Sebagai seorang pemuda, saya menilai beliau itu adalah sosok pemimpin yang cerdas, penuh perhatian, penyayang, jiwa muda dan bersahabat serta kharismatis. Pada pertemuan pertama itu suasana sudah sangat terasa akrab, penuh rasa kekeluargaan hingga berlanjut komunikasi yang cukup baik hingga saat ini.

Dalam tulisan singkat ini, saya tidak ingin untuk menilai bagaimana   kinerja JR Saragih menjadi Bupati Simalungun  2010-2015 yang kemudian terpilih lagi untuk periode kedua 2015-2020 ( dilantik Maret 2016) setelah mngguli 4 pasangan lainnnya yaitu Tumpak Siregar-Irwansyah Damanik, Nuryati damanik-Posman Simarmata, Evra Sassky Damanik-Sugito dan Lindung Gurning-Soleh Saragih. 

Yang berkesan bagi saya sejak kenal dengan JR, saya hanya penasaran dan ingin mengenal lebih jauh dengan sosok beliau. Saya mencari info dan biografinya, yang ternyata memang termasuk " manusia langka dan pemberani" yang gigih berjuang sejak kecil yang menjadi anak yatim. Oleh karenanya tidak berlebihan kalau beliau tersebut saya katakan adalah seorang sosok petarung yang belum tentu dimiliki Kabupaten Kota lain di Sumatera Utara.

Jopinus Ramli Saragih atau dikenal dengan JR Saragih melewatkan masa kecil dengan tidak mudah. Dia dilahirkan pada 10 Nopember 1948.Pada tahun 1969, saat masih belum genap berumur 1 tahun, ayahandanya meninggal dunia. Usia yang seharusnya dihabiskan dengan merasakan kasih sayang orangtua. Kemudian JR Saragih dititipkan kepada neneknya yaitu (alm) Tapi br.Purba (Ibunda Rasen Saragih) yang tinggal di Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. 

Kasih sayang seorang nenek ia rasakan hingga ia mengenyam pendidikan kelas IV sekolah dasar. Ia pun memutuskan meninggalkan Raya, bertekad melanjutkan sekolah di Kutabaru, Kecamatan Munthe, Kabupaten Tanah Karo. Pendidikan kemudian ia lanjutka di Kutabaru. Sejak kecil, kerja keras sudah melekat pada dirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun