Proses Negosiasi dengan China
Negosiasi yang kini berlangsung mencakup pembahasan:
Penyesuaian suku bunga pinjaman agar lebih rendah.
-
Perpanjangan masa pelunasan utang hingga lebih dari 20 tahun.
Skema pembagian keuntungan dari operasional KCJB antara kedua pihak.
Pemerintah menegaskan bahwa restrukturisasi ini bukan berarti gagal bayar, tetapi langkah manajemen keuangan agar proyek tetap sehat dan mampu beroperasi jangka panjang.
Selain itu, pemerintah juga memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan digunakan langsung untuk membayar utang tersebut. Pembiayaan tetap dikelola melalui lembaga dan perusahaan yang terlibat dalam proyek.
Kondisi Keuangan dan Operasional
Sejak diresmikan, KCJB atau Whoosh sudah mulai beroperasi dan melayani penumpang secara reguler. Namun, pendapatan dari tiket dan operasional masih belum cukup untuk menutup seluruh biaya investasi dan bunga pinjaman.
Data terakhir menunjukkan beban keuangan proyek mencapai sekitar Rp 6,9 triliun, sehingga langkah restrukturisasi menjadi penting untuk menghindari risiko gagal bayar di masa mendatang.
Pemerintah juga sedang mengkaji potensi diversifikasi pendapatan, seperti pengembangan kawasan TOD (Transit Oriented Development), kerja sama iklan, serta penyewaan lahan komersial di sepanjang jalur kereta.
Tantangan dan Harapan
Beberapa tantangan utama dalam proses restrukturisasi antara lain: