Mohon tunggu...
seo dev
seo dev Mohon Tunggu... berita

saya hanya memberikan luputan berita sesuai dari kompas com dan berita dari portal lain

Selanjutnya

Tutup

Seni

Restrukturisasi Utang Kereta Cepat Jakarta - Bandung

11 Oktober 2025   19:30 Diperbarui: 11 Oktober 2025   18:38 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta Tercepat Di Dunia

Restrukturisasi Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Indonesia Mulai Negosiasi dengan China

Jakarta, Oktober 2025 --- Pemerintah Indonesia resmi memulai proses negosiasi restrukturisasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau dikenal dengan nama Whoosh bersama pihak China. Langkah ini dilakukan untuk menyeimbangkan kembali struktur pembiayaan proyek yang mengalami pembengkakan biaya dan beban utang yang cukup besar.

Latar Belakang Proyek

Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek strategis nasional yang dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), sebuah konsorsium yang terdiri dari BUMN Indonesia dan mitra dari China.
Proyek ini menjadi simbol kerja sama bilateral dalam bidang infrastruktur dan teknologi transportasi modern, sekaligus upaya meningkatkan konektivitas antarwilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Nilai investasi proyek ini mencapai lebih dari USD 7,2 miliar atau setara dengan sekitar Rp 118 triliun, dengan pembengkakan biaya (cost overrun) sekitar USD 1,2 miliar dari target awal. Dari jumlah tersebut, sekitar 60% ditanggung oleh pihak Indonesia dan sisanya oleh pihak China.

Alasan Restrukturisasi Diperlukan

Restrukturisasi utang dilakukan karena beberapa alasan utama:

  1. Pembengkakan biaya proyek (cost overrun)
    Terjadi karena kenaikan harga material, perubahan desain, dan penyesuaian teknis selama pembangunan.

  2. Beban keuangan pada konsorsium
    Konsorsium Indonesia, terutama PT Kereta Api Indonesia (KAI), menghadapi tekanan finansial akibat bunga pinjaman dan kewajiban pembayaran cicilan yang tinggi.

  3. Menjaga stabilitas keuangan BUMN
    Pemerintah tidak ingin pembiayaan proyek ini mengganggu kesehatan keuangan BUMN lain yang terlibat.

  4. Kebutuhan menyesuaikan jangka waktu pinjaman
    Dengan restrukturisasi, diharapkan tenor pinjaman dapat diperpanjang sehingga pembayaran lebih ringan dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun