Mohon tunggu...
Seneng Utami
Seneng Utami Mohon Tunggu... lainnya -

an ordinary woman

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jadilah Muda yang Smart!

1 Agustus 2014   10:56 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:42 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14068555871268137509

[caption id="attachment_350476" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Kurator (Shutterstock)"][/caption]

Khususnya bagi para remaja, mendapati rasa galau atau mengalami stress karena suatu masalah adalah hal yang biasa sering dialami. Tentunya, diperlukan solusi dari setiap masalah tersebut. Setiap remaja itu berkembang berbeda,ada yang pandai mengatasi masalah dan ada yang kurang. Kita tau bahwa,remaja adalah masa dimana peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Berhasil tidaknya seorang remaja dalam melewati masa ini sangat mempengaruhi perjalanan panjang hidupnya di masa yang akan datang.

Tak jarang, galau dan stress timbul disebabkan oleh adanya konflik batin pada remaja. Yang mana seorang remaja akan merasa kurang senang apabila keinginannya tidak terpenuhi. Atau karena ketidak sanggupannya memecahkan sebuah masalah yang sedang dihadapi. Sedangkan keadaan emosinya labil akibat perubahan besar yang sedang dialaminya dalam proses tumbuh kembangnya baik fisik maupun mental. Nah,jika seorang remaja mengalami kegalauan atau stress yang berkepanjangan itu sangat membahayakan sekali. Kenapa? Yang jelas akan timbul suatu penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan, seperti kurang nafsu makan yang bisa menyebabkan sakit mag/anoreksia, menjadi pemurung/suka menjauhkan diri dari orang banyak, mengonsumsi narkoba/alcohol, bahkan bunuh diri! Ampun deh ...

Untuk memahami kenapa remaja itu labil, ada baiknya kita ketahui bersama perkembangan fisik dan mentalnya terlebih dahulu. Remaja dari segi biologis(fisik),dimulai sekitar 13 tahun  pada umumnya. Masa pematangan fisik manusia akan sejalan sekitar dua tahun, biasanya dihitung sejak haid pertama bagi wanita, atau sejak seorang pria mengalami mimpi basah (mengeluarkan air mani pada waktu tidur) yang pertama. Masa ini juga disebut dengan masa pubertas.

Pada masa puber, hormone seseorang menjadi aktif dalam memproduksi hormone yang berhubungan dengan pertumbuhan, yaitu: 1)Folice-Stimulating Hormone(FSH)& 2). Luteinizing Hormone(LH)pada perempuan.

Kedua hormone tersebut untuk merangsang pertumbuhan estrogen & progesterone yang merupakan hormone kewanitaan. Pada anak laki-laki, Luteinizing Hormone yang juga dinamakan Interstitial Cell Stimulating Hormone(ICSH), merangsang pertumbuhan testoteron. Akibatnya, terjadilah perubahan yang meliputi perkembangan jiwa remaja, pertumbuhan tubuh, badan semakin tinggi, alat kelamin produksinya mulai berfungsi ditandai dengan haid juga payudara membesar (pada wanita), dan tanda-tanda seksual sekunder seperti adanya kumis,jenggot,tumbuh bulu pada ketiak dan kelamin, perubahan suara (pada laki-laki).

Pada perkembangan psikis (mental), terjadi perubahan  sangat dahsyat karena masalahnya adalah berkembangnya perkembangan jiwa dari anak-anak ke dewasa. Padahal kita tau bahwa masa anak-anak dulu lebih biasa menuruti kata hati orang tua, sedangkan setelah mengalih menjadi dewasa, seorang remaja akan merasa mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan sesuatu yang terkadang bertentangan dengan orang tuanya. Akhirnya, konflik-konflik dari dalam diri seringkali menimbulkan masalah pada remaja itu sendiri. Pada remaja, sudah timbul rasa kepedulian terhadap diri sendiri dan selalu ingin tahu perkembangan yang terjadi pada tubuhnya, maka ia butuh ruang untuk refleksi diri. Sebagai contoh, seorang remaja sudah pantas untuk tidur dalam kamar pribadi. Tiap remaja unik,dan berbeda. Hal ini tergantung pada keadaan masyarakat dimana remaja itu tinggal

Konflik batin dapat menimbulkan gangguan jiwa. Misalnya contoh fenomenal di tengah masyarakat kita yang dihadapi remaja saat ini adalah; berselisih pikiran dengan orang tua, ketertinggalannya dalam mengikuti pelajaran di sekolah, masalah dalam pergaulan dengan teman sebaya, tak bisa beradaptasi dengan teman, kurang perhatian dari orang tua, terjerumus dalam dunia criminal(mengonsumsi narkoba, miras, obat-obatan terlarang,atau sex bebas).

Dari setiap permasalahan tersebut biasanya menimbulkan sebuah kegalauan, dan jika masalahnya sudah berlanjut, tak heran jika banyak diantara remaja yang mengidap stress. Timbullah kecemasan dalam hidupnya. Tidak itu saja, putus cinta pun bisa membuat bad mood, ada juga diantara remaja yang kebiungungan mencari pekerjaan, atau mungkin tak laku kerja. Keinginan-keinginan pada remaja sangat tinggi,ia merasa dirinya sudah cukup umur untuk layak hidup mandiri.

Sebaiknya sebagai remaja, dalam menghadapi setiap masalah hendaknya tetaplah tenang dan jangan sampai kehilangan kepercayaan diri. Jangan menjerumuskan diri ke hal-hal yang bersifat negative sebagai pelampiasan rasa kecewanya karena itu akan merugikan diri sendiri dan carilah jalan keluarnya. Berusahalah semaksimal mungkin. Ingat bahwa masa remaja adalah masa yang paling indah sekaligus masa jembatan untuk mendapatkan sebuah berlian dalam hidup jalannya hanya melewati masa remaja dengan sebaik-baiknya. Masa ini sangat penting dan berpengaruh pada besar kecilnya semangat hidup di masa yang akan datang.

Lahirnya semangat dari seseorang ,tak dapat di paksakan tak juga dapat ditukar dengan cara apapun. Semangat tetap lahir dan ada dari hati.Satu kegalauan, dan satu penderitaan stress tanda bahwa dalam jiwa kita tak ada semangat. Akhirnya, yang ada hanya rasa masa bodoh dan pasrah,malas-malasan, hidup biasa-biasa saja,menjadi suka menunda-nunda pekerjaan dan lebih banyak melamun dan murung. Ketahuilah di luar sana orang-orang semangat sedang sibuk dalam pertaruhannya dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Semakin besar masalah yang diterimanya, semakin besar rasa keinginan untuk menaklukan masalah yang sedang dihadapi. Sadarilah bahwa hidup ada di tangan kita sendiri, jika kita berada di dunia yang sama dengan mereka yang sukses dan bahagia mereka bisa, kenapa kita mau menghabiskan waktu dengan hal-hal yang sia-sia. Semua orang pernah kecewa, pernah menderita dan galau/stress. Boleh-boleh saja asalkan sewajarnya dan segeralah bersemangat kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun