Mohon tunggu...
sendirafitama
sendirafitama Mohon Tunggu... Tech enthusiast

Seorang yang memiliki antusias dengan perkembangan teknologi. Hobi eksplorasi gadget dan dunia PC. Aktif ngikutin tren digital terbaru dan sedang mempelajari dunia finansial.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Memahami Prinsip Penandingan (Matching Principle)

26 Agustus 2025   13:35 Diperbarui: 26 Agustus 2025   13:35 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Akuntansi (Sumber: Unsplash/Scott Graham)

Anda bisa dengan mudah menganalisis tren kinerja bisnis. Apakah margin keuntungan meningkat atau menurun dari kuartal pertama ke kuartal kedua? Analisis ini hanya valid jika metode pencatatannya konsisten.

3. Mendukung Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Manajemen di semua tingkatan membutuhkan data yang andal untuk membuat keputusan strategis. Laporan laba rugi yang akurat adalah salah satu sumber data terpenting untuk ini.

Keputusan terkait efektivitas kampanye pemasaran, strategi penetapan harga produk, atau efisiensi biaya operasional hanya bisa dijawab dengan benar jika biaya dan pendapatan ditandingkan secara tepat.

4. Memenuhi Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Prinsip Penandingan adalah bagian tak terpisahkan dari metode akuntansi berbasis akrual. Metode ini adalah standar yang diakui dan diwajibkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) untuk sebagian besar perusahaan di Indonesia.

Dengan menerapkan prinsip ini, laporan keuangan Anda menjadi lebih kredibel di mata pihak eksternal. Seperti investor, bank, dan otoritas pajak yang mengandalkan laporan sesuai standar untuk membuat penilaian.

Prinsip Penandingan dalam Praktik: Contoh Kasus Nyata

Untuk memahami konsep ini lebih dalam, teori saja tidak cukup. Mari kita lihat beberapa contoh praktis yang sering terjadi dalam operasional bisnis sehari-hari.

Contoh-contoh ini akan menunjukkan bagaimana Prinsip Penandingan bekerja dalam berbagai situasi. Mulai dari penjualan barang, pembayaran komisi, hingga biaya yang dibayar di muka.

Contoh 1: Harga Pokok Penjualan (HPP)

Ini adalah contoh penerapan Prinsip Penandingan yang paling klasik. Misalkan sebuah toko pakaian membeli 50 kemeja dengan biaya Rp100.000 per potong pada bulan Januari. Total biaya persediaan adalah Rp5 juta.

Pada bulan Februari, toko tersebut berhasil menjual 40 kemeja dengan total pendapatan Rp8 juta. Berdasarkan Prinsip Penandingan, biaya yang diakui sebagai Beban (HPP) di bulan Februari adalah biaya dari 40 kemeja yang terjual saja, yaitu Rp4 juta (40 x Rp100.000). Biaya dari 10 kemeja sisa masih tersimpan sebagai Aset (Persediaan).

Contoh 2: Komisi Tim Penjualan

Tim penjualan Anda berhasil mendapatkan klien baru pada bulan Juli dan berhak atas komisi penjualan. Sesuai perjanjian, komisi tersebut baru akan dibayarkan pada bulan Agustus.

Menurut Prinsip Penandingan, beban komisi tersebut harus diakui pada laporan laba rugi bulan Juli. Karena beban itu timbul sebagai akibat langsung dari pendapatan yang juga diakui pada bulan Juli. Bukan diakui pada bulan Agustus saat kas dibayarkan kepada tim.

Contoh 3: Biaya Iklan Dibayar di Muka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun