Anda bisa melihat rincian pendapatan dari setiap lini produk. Atau, membedah biaya operasional menjadi pos-pos yang lebih spesifik. Laporan menjadi jauh lebih informatif.
3. Memudahkan Analisis Kinerja Bisnis
Dengan laporan yang detail, analisis kinerja bisnis menjadi lebih tajam. Anda bisa dengan mudah membandingkan biaya pemasaran bulan ini dengan bulan lalu. Atau, menganalisis kontribusi laba dari setiap departemen.
Wawasan seperti ini sangat berharga untuk pengambilan keputusan. Anda bisa mengidentifikasi area yang boros atau pos pendapatan yang paling menguntungkan.
4. Menjaga Konsistensi Pencatatan
COA berfungsi sebagai panduan standar bagi siapa saja yang melakukan pencatatan. Baik itu Anda sendiri, staf akuntansi, maupun akuntan eksternal. Semua menggunakan daftar akun yang sama.
Ini mencegah timbulnya akun-akun baru yang tumpang tindih. Misalnya, satu orang mencatat "Biaya Iklan", sementara yang lain mencatat "Beban Promosi" untuk hal yang sama. COA menstandarkan ini.
5. Dasar untuk Penyusunan Anggaran (Budgeting)
Bagaimana cara membuat anggaran yang efektif? Tentu dengan merincinya per kategori. Di sinilah COA berperan. Anggaran disusun berdasarkan akun-akun yang ada di COA.
Misalnya, Anda bisa menetapkan anggaran untuk "Beban Gaji", "Beban Listrik", dan "Beban Iklan Google". Kemudian, Anda bisa membandingkan realisasi biaya dengan anggaran yang telah ditetapkan untuk setiap akun tersebut.
Memahami Komponen Utama dalam Chart of Accounts
Sebuah COA yang baik biasanya dikelompokkan ke dalam lima kategori utama. Kelima kategori ini sesuai dengan elemen-elemen dasar dalam laporan keuangan. Pengelompokan ini biasanya diikuti dengan sistem penomoran yang logis.
Umumnya, nomor akun diawali dengan angka tertentu untuk setiap kategori. Ini memudahkan identifikasi dan pengurutan. Mari kita bedah kelima komponen utama tersebut.
1. Aset (Harta): Biasanya diawali dengan angka 1. Mencakup semua yang dimiliki perusahaan, seperti kas, piutang, persediaan, dan peralatan.
2. Liabilitas (Kewajiban): Biasanya diawali dengan angka 2. Mencakup semua utang perusahaan, seperti utang usaha dan utang bank.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!