Mohon tunggu...
sendirafitama
sendirafitama Mohon Tunggu... Tech enthusiast

Seorang yang memiliki antusias dengan perkembangan teknologi. Hobi eksplorasi gadget dan dunia PC. Aktif ngikutin tren digital terbaru dan sedang mempelajari dunia finansial.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dari Manual ke Digital: Evolusi Praktik Akuntansi di Perusahaan Modern!

23 Mei 2025   09:15 Diperbarui: 23 Mei 2025   08:30 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Akuntansi (Sumber: Pexels/Pixabay)

Masih ingat tumpukan buku besar dan kalkulator di meja akuntan? Praktik akuntansi manual dulu jadi standar. Namun, di era bisnis serba cepat ini, metode tersebut terasa lambat, rentan kesalahan, dan kurang efisien. Apakah perusahaan Anda masih terjebak di sana?

Saatnya melihat lebih jauh! Artikel ini akan mengajak Anda menelusuri evolusi praktik akuntansi. Dari era manual yang penuh tantangan, hingga era digital yang menawarkan kemudahan dan akurasi.

Mengenang Era Akuntansi Manual: Fondasi yang Berharga Namun Penuh Tantangan

Sebelum teknologi digital merajai, akuntansi manual adalah tulang punggung keuangan. Setiap transaksi dicatat tangan dalam jurnal. Lalu dipindahkan satu per satu ke buku besar yang tebal.

Proses ini membutuhkan ketelitian luar biasa dan kesabaran ekstra. Meskipun meletakkan dasar-dasar prinsip akuntansi yang kita kenal, metode manual menyimpan banyak keterbatasan. Terutama saat volume transaksi bisnis mulai meningkat pesat.

Aksesibilitas data juga menjadi isu. Laporan keuangan seringkali baru tersedia jauh setelah periode berakhir. Ini membuat pengambilan keputusan strategis menjadi kurang responsif terhadap dinamika pasar.

Kendala Utama yang Mendorong Perubahan dari Akuntansi Manual

Perlahan tapi pasti, dunia bisnis menyadari batasan akuntansi manual. Kebutuhan akan kecepatan, akurasi, dan efisiensi semakin mendesak. Beberapa kendala utama menjadi pemicu utama perubahan.

Kendala-kendala ini tidak hanya merepotkan staf akuntansi. Lebih jauh, berdampak langsung pada kesehatan dan pertumbuhan perusahaan. Inilah yang mendorong inovasi mencari solusi lebih baik.

1. Tingginya Risiko Human Error

Manusia tidak luput dari kesalahan. Salah tulis angka, salah hitung, atau salah memindahkan data. Dalam akuntansi manual, risiko human error ini sangat tinggi dan sering terjadi.

Kesalahan kecil bisa berakibat fatal. Laporan keuangan menjadi tidak akurat. Keputusan bisnis yang diambil berdasarkan data salah pun bisa merugikan perusahaan.

2. Proses Lambat dan Memakan Waktu

Bayangkan proses mencatat ribuan transaksi secara manual. Lalu merekapitulasi, menyusun neraca saldo, hingga akhirnya jadi laporan keuangan. Semua memakan waktu berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun