Mohon tunggu...
senadamakrobpi2022
senadamakrobpi2022 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Praktikum Profesi Makro 2022 Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Wajah Pendidikan di Pesisir Subang

28 Oktober 2022   08:53 Diperbarui: 30 Oktober 2022   16:43 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SUBANG - Anak-anak Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mayangan di Desa Legonwetan terpaksa belajar dengan fasilitas yang jauh dari kata layak. Bangku yang sudah reot, meja yang telah keropos, lantai yang hampir seluruhnya telah tergantikan oleh tanah dan dinding yang telah terkelupas.

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mayangan adalah sekolah yang berada di Dusun Krajan, Desa Legonwetan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Desa yang terletak di bagian timur laut Pondok Bali memiliki salah satu sekolah yang belum dapat dikatakan layak.

Sekolah yang memiliki 103 murid ini memiliki bangunan yang nyaris runtuh termakan banjir air rob serta sarana dan prasarana masih jauh tertinggal.

Sementara itu, sekolah tersebut merupakan tempat belajar bagi anak-anak Desa Legonwetan dan Desa Mayangan dalam menimba ilmu.

Permasalahan pada sekolah ini adalah kurangnya sarana dan prasarana seperti tidak adanya tiang bendera, lapangan, perpustakaan, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Musholla dan toilet yang tidak layak.

Ujang, kepala sekolah SDN Mayangan, merasa miris dengan sarana dan prasarana sekolah yang tidak memadai.

"Jauh dari kata layak. Kita sama-sama tahu fisik sekolah ini seperti apa. Tiang bendera pun sudah tidak ada untuk melaksanakan upacara, keropos. Lapangan sudah tak bisa digunakan karena terkena banjir air rob. Fasilitas di sekolah ini, hancur semua," katanya saat diwawancara.

Selaku kepala sekolah, Ujang berharap SDN Mayangan menjadi sekolah yang layak dan mendapat perhatian dari pemerintah dan dari semua pihak.

Selain itu, Ujang juga menyampaikan motivasi ia menjadi tenaga pendidik di sekolah ini. Meskipun jarak dari rumahnya ke sekolah kurang lebih 45 kilo meter, dia tetap semangat melihat antusias anak-anak murid SDN Mayangan yang tak pernah berkurang. Ujang memiliki impian untuk dapat mengubah kondisi sekolah menjadi lebih baik.

DOKPRI
DOKPRI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun