Mohon tunggu...
Semuel S. Lusi
Semuel S. Lusi Mohon Tunggu... Penulis

Belajar berbagi perspektif, belajar menjadi diri sendiri. belajar menjadi Indonesia. Belajar dari siapa pun, belajar dari apapun! Sangat cinta Indonesia. Nasionalis sejati. Senang travelling, sesekali mancing, dan cari uang. Hobi pakai batik, doyan gado-gado, lotek, coto Makasar, papeda, se'i, singkong rebus, pisang goreng, kopi kental dan berbagai kuliner khas Indonesia. IG @semuellusi, twitter@semuellusi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Telpon Seluler Pertama: Dari Batu Bata ke Dunia Dalam Genggaman

4 April 2025   02:26 Diperbarui: 4 April 2025   02:26 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.datacenterdynamics.com/en/analysis/inventing-the-mobile-phone/

Dapatkah Anda bepergian (jauh) tanpa membawa HP (telpon seluler atau ponsel)?  Hampir pasti, sebagian besar orang akan menjawab, TIDAK!

Tetapi, tahukah Anda, bagaimana "benda ajaib" ini diawali? Dan, siapakah otak (inovator) dibaliknya?

"Joel, saya menelepon Anda dari ponsel seluler yang sesungguhnya. Ponsel portabel yang tidak terhubung ke kabel apa pun!"   Demikian percakapan pertama dengan handphone atau telpon seluler.

Hari itu, 3 April 1973. Martin Cooper dari Motorola menelpon  Joel Engel, kepala penelitian AT&T Bell Labs. Ketika itu Motorola dan ATT&T Bell Labs sedang bersaing ketat dalam upaya mengembangkan perangkat telpon tanpa kabel.

Kontak Cooper itu tidak saja sebagai "deklarasi kemenangan" dalam kompetisi itu.  Melainkan juga menjadi permulaan dari sebuah revolusi besar yang membawa peradaban manusia memasuki era keemasan. Awalnya sebatas teknologi komunikasi, tetapi kemudian menjadi gerbang ke berbagai inovasi lainnya seperti pembelajaran, fotografi, penjelajahan, pemantauan cuaca, aktifitas belanja, dan sebagainya.  

Cooper menelpon menggunakan prototipe ponsel Motorola DynaTAC 8000X. Meski percakapan pertama dilakukan tahun 1973, barulah 10 tahun kemudian (1983) ponsel pertama itu dirilis ke publik. Sepsifikasinya juga masih sederhana, dengan Berat 1,1 kg,  Waktu Bicara 30 menit sebelum perlu diisi ulang, Waktu Pengisian Baterai 10 jam, dan Harga Saat Peluncuran: $3.995 (setara dengan lebih dari $10.000 saat ini).

Meski handphone perdana yang bentuknya masih "jelek" dan sebesar batu bata itu, penyebarannya masih benar-benar  terbatas. Pasar utama tentu saja adalah Amerika Serikat, dengan New York dan Chicago sebagai kota utama yang pertama kali mengadopsinya. Lalu diekspor ke Eropa dan Jepang seiring dengan perkembangan jaringan seluler di wilayah tersebut.

Mengapa disebut sebagai  "revolusi besar?" Karena panggilan yang dilakukan Cooper menandai dimulainya era komunikasi seluler global. Berkat inovasinya, ponsel berkembang dari perangkat besar dan mahal menjadi alat komunikasi sehari-hari seperti adanya saat ini. Juga teknologi nirkabel berkembang, mempengaruhi jaringan 2G, 3G, 4G, dan 5G saat ini. Munculnya smartphone juga mengubah cara manusia bekerja, berkomunikasi, dan mengakses informasi.

Dari awalnya (telepon seluler perdana) yang hanya berfungsi melakukan panggilan suara, ponsel terkini memiliki berbagai fitur yang jauh lebih canggih. Antara lain, fungsi Komunikasi (panggilan suara & video; VoLTE, VoWiFi, Zoom, Google Meet dan lainnya. Juga fungsi Pesan teks & multimedia (SMS, WhatsApp, iMessage, Telegram). Lalu fungsi Media sosial (Facebook, Instagram, TikTok, Twitter/X dan lain-lain). Fungsi lainnya adalah Konektivitas & Internet (Akses internet 4G/5G, Wi-Fi, dan hotspot).

Kemudian fungsi Navigasi & GPS, seperti Google Maps dan Waze. Bahkan IoT, yaitu menghubungkan perangkat pintar seperti smartwatch & smart home. Ada pula Fotografi & Videografi dengan Kamera canggih multiple lens (wide, ultra-wide, macro, telephoto), Perekaman video dalam resolusi tinggi (4K/8K), Fitur AI dalam editing foto dan video.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun