Mohon tunggu...
Sely Novita
Sely Novita Mohon Tunggu... Lainnya - Jangan hanya tau nama saja

@selynovitaaa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Di Rumah Aja, Berantas Corona

2 Mei 2020   15:15 Diperbarui: 2 Mei 2020   15:21 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seperti yang kita ketahui pada awal tahun 2020, infeksi 2019-nCoV menjadi masalah kesehatan dunia. Kasus ini diawali dengan informasi dari badan kesehatan dunia / World Health Organization (WHO) pada tanggal 31 desember 2019 yang menyebutkan adanya kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Kasus ini terus berkembang hingga akhirnya diketahui bahwa penyebab kluster pneumonia ini adalah novel coronavirus hingga adanya laporan kematian dan terjadi importasi di luar China.

Menurut sejumlah pemberitaan yang beredar, penyebaran 2019-Ccov, diduga memiliki keterkaitan dengan aktivitas sejumlah masyarakat dalam mengonsumsi satwa liar seperti tikus, kelelawar, curut, karnivora dan primate. Meskipun masih terdapat polemic mengenai perihal penyebab pasti dari 2019-ncov, baik pakar maupun otoritas kesehatan terus bergerak untuk melakukan penelitian lanjutan maupun penanganan terkait virus ini.

China sendiri setelah sesaat virus ini menyebar telah melakukan lockdown menyeluruh meniadakan dan meliburkan fasilitas umum kepada rakyatnya guna mengurangi penyebaran Covid-19. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di China dan beberapa Negara, termasuk Indonesia. 

Di Indonesia sendiri sampai saat ini korban yang positive sudah tembus 10551 kasus dan korban sembuh sekitar 1591 dengan korban meninggal mencapai 800 jiwa. Gejala yang sering terjadi bagi korban yang terjangkit virus ini, seperti Demam dengan suhu tubuh di atas 38℃, batuk kering, dan sesak nafas. 

Menurut penelitian, gejala Covid-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona. Hal ini membuat beberapa Negara di luar negeri bahkan Indonesia menerapkan kebijakan untuk memberlakukan Lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Bahkan dibanding China yang termasuk asal mula virus ini terjadi, seperti yang dilansir dari Worldometers, AS adalah Negara dengan jumlah kasus tertinggi, yakni 1.094.277 kasus.


Corona virus itu merupakan keluarga besar virus yang dapat menyerang manusia dan hewan. Nah, biasanya pada manusia menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan, mulai dari flu biasa hingga penyakit serius, pneumonia akut, sampai kematian, seperti MERS dan SARS bahkan ada yang tanpa gejala (carrier silent). 

Covid-19 sendiri merupakan coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia di daerah Wuhan, Provinsi Hubei, China pada tahun 2019. Maka dari itu, Coronavirus jenis baru ini diberi nama Coronavirus Disease-2019 yang disingkat menjadi Covid-19.

Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak – anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui, karena penyebaran virus ini sangat mudah, gampang dan instan. Maka dari itu pemerintah Indonesia telah menghimbau agar warganya #dirumahaja guna meminimalisir terjadinya penyebaran Covid-19
Himbauan pemerintah agar warganya melakukan berbagai aktivitas #dirumahaja seperti bekerja, belajar dan beribadah bukan tanpa alasan, karena penularan virus ini sangat cepat, bahkan korban yang telah terjangkit Covid-19 ini bisa menularkan hanya dengan berbicara kepada orang lain, dan kontak fisik secara langsung seperti berpelukan bahkan berjabat tangan. 

Virus ini juga bertahan hingga 72 jam di permukaan yang keras dan mengkilap dan tetap menular di tetesan udara setidaknya selama 3 jam, berarti  jika ada seseorang memegang gagang pintu yang sebelumnya sudah di pegang oleh korban yang terjangkit Covid-19 besar kemungkinan seseorang tersebut akan terpapar virus Corona, bukan hanya gagang pintu tetapi semua benda yang telah dipegang atau disentuh oleh korban dan setelah itu benda benda tersebut tak sengaja kita pegang juga (karena kita tidak tau bahwa benda tersebut telah tersentuh oleh penderita Covid-19) otomatis kita akan terpapar virus ini juga.

Selain himbauan #dirumahaja pemerintah juga telah melakukan beberapa pencegahan seperti, rapid test (tes cepat) yang terinspirasi dari Korea Selatan dalam menangani Covid-19, walaupun dinilai ini terlambat, namun menurut saya daripada tidak sama sekali, ini jauh lebih baik, karena penyebaran virus ini makin hari makin menyebar, Social Distancing, Gugus Tugas juga meluncurkan situs baru yakni, COVID19.GO.ID sebagai sumber informasi resmi penanggulangan virus corona yang kini tingkat penyebarannya menjadi pandemic sekaligus mengantisipasi informasi yang beredar di masyarakat yang tidak semuanya akurat, penyemprotan disinfektan di jalan – jalan dan di rumah – rumah warga secara berskala serta pemberian hand sanitizer di tempat – tempat umum.

Jika ingin menjenguk kerabat atau keluarga yang terkena virus ini sebaiknya jangan melakukan kontak langsung, lakukan komunikasi via telepon, chat atau video call. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun