Mohon tunggu...
Selviyana M.W
Selviyana M.W Mohon Tunggu... SDN SUKAMULYA 01

Berenang, makan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepala Sekolah: Dari Pengelola administrasi Menuju Pemimpin Pembelajaran

2 Oktober 2025   20:49 Diperbarui: 2 Oktober 2025   20:49 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengintegrasikan teknologi dan inovasi pembelajaran

Kepala sekolah yang peka terhadap perkembangan pendidikan mendorong guru menggunakan teknologi, platform digital, dan metode pembelajaran baru. Ini menyiapkan siswa menghadapi tantangan global di era digital. Di beberapa sekolah di Jawa Barat, penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif berhasil meningkatkan minat baca dan numerasi siswa hingga 20% dibanding tahun sebelumnya.

Contoh Keberhasilan di Indonesia

Beberapa sekolah di Indonesia telah menunjukkan keberhasilan transformasi ini. Di DKI Jakarta, sebuah SD di kawasan timur Jakarta berhasil meningkatkan prestasi akademik dan minat baca siswa berkat kepala sekolah yang aktif melakukan mentoring guru dan mendorong inovasi literasi. Siswa tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga melakukan proyek kreatif yang melibatkan masyarakat sekitar, seperti menulis cerita sejarah lingkungan mereka.

Kisah serupa terjadi di SD Negeri di Bandung. Kepala sekolah di sana membentuk "Tim Inovasi Pembelajaran" yang terdiri dari guru dan staf. Setiap bulan, mereka bertemu untuk membahas metode baru, menguji alat peraga kreatif, dan memantau perkembangan siswa. Hasilnya, nilai rata-rata matematika dan sains meningkat signifikan, sementara siswa menjadi lebih percaya diri di kelas.

Tantangan Kepala Sekolah

Transformasi peran bukan tanpa hambatan. Beberapa tantangan yang dihadapi kepala sekolah antara lain:

1. Beban administratif yang tinggi, sehingga waktu untuk memimpin pembelajaran terbatas.

2. Keterbatasan sumber daya, baik tenaga guru, fasilitas, maupun dana.

3.Resistensi terhadap perubahan, baik dari guru, siswa, maupun masyarakat.

4.Tuntutan peningkatan prestasi akademik, yang sering kali membuat kepala sekolah fokus pada nilai dan laporan, bukan proses pembelajaran itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun