Pagi hari di pinggir kali di sebuah desa yang berhawa sejuk dua putri yaitu Bawang Merah (BM) dan adiknya Bawang Putih (BP)sedang mencuci baju. BP : Hmmm sekarang nilaiku lebih tinggi darimu mbakyu..(menghentikan kegiatan mencucinya) BM : Halah..paling sesaat (nada iri). (seperti tersihir oleh adiknya, diapun berhenti mencuci) BP : Jangan iri gitu to mbakyu, terbukti sudah beberapa waktu, masih menjulang tinggi hargaku, melewati ayam dan mungkin sapi (agak meninggikan suara saat menyebut ayam dan sapi) BM : Cuma sesaat, tuh tadi pagi di berita, bapak-bapak pejabat apa aku nggak ngerti akan mengimpor bawang putih bule. BP : mosok iyo to mbakyu ?(terkejut) BM : Makanya jangan sombong, kelangkaan kamu bawang putih itu mungkin karena sengaja agar bapak-bapak itu bisa mengimpor yang bule dan keuntungan ada pada mereka sekaligus bisa menyelipkan beberapa lembar di rekeningnya. BP : Korupsi maksudmu mbakyu ?. Jangan berprasangka buruk mbakyu. BM : Yo'i (genit karena merasa menang) kan lucu wong negeri ini lahan pertanian besar, petaninya banyak kok bisa kekurangan bawang putih. Aku nggak berprasangka buruk, hanya mereka-reka saja, toh di negara antah berantah ini sudah banyak banget kasus korupsi. BP : Mirip kasus sapi di negeri tetangga Endonesiah gitu po mbakyu ? (ingin tahu) BM : Maybe yes, maybe no (lagaknya kayak di iklan TV) BP : Wah aku kudu siap-siap bertarung dengan bawang putih bule nih (usap-usap wajah) BM : Makanya jangan sombong,bentar lagi juga turun hargamu (tertawa). dah sekarang dah mulai siang, kita selesaikan mencucinya, nanti simbok marah-marah. Bawang Merah dan Bawang Putihpun lalu melanjutkan mencuci baju mereka.
***********
gambar : dok pribadi,selsa