Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FSC] Tak Berhenti Mencintaimu

13 Agustus 2011   21:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:49 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_125205" align="aligncenter" width="300" caption="by google"][/caption] Toek > Kekasih jiwaku, Mas Rhesa Mas Resha, maaf aku mengganggu waktumu. Aku hanya ingin mengatakan sesuatu yang harus kau ketahui tentangku saat ini, dan aku harap kau sudi membaca surat usangku ini sampai di kalimat terakhir agar kau tahu isi hatiku. Mas Resha, aku sangat mencintaimu jauh sebelum kau ungkapkan rasa cintamu padaku. Cinta dari dalam hatiku timbul disaat kau masih berhubungan dengan kekasihmu dulu, tapi aku tak berani mengungkapkan semua itu. Aku pendam rasaku ini lebih dari satu tahun, cukup lama bukan?. Dan merupakan satu anugerah dari Yang Kuasa saat tanpa aku duga mas Re ungkapkan rasa cinta padaku. Di malam yang hanya di terangi sinar temaram rembula, saat mas Re utarakan cinta itu, aku ingin sekali memelukmu tanda akupun mencintaimu. Tapi tak kulakukan karena aku merasa malu. Dan sejak itu kita bagai sepasang kekasih yang tak pernah terpisahkan. Kini aku masih disini, tapi tidak menikmati indah cintamu. Dirimu dan segala keindahanmu telah lenyap bersama senja. Aku tak bisa berbuat apa apa selain hanya menangisi cintaku yang kandas disaat bunga bunga jiwa bermekaran di taman cintamu. Mas Resha, lewat surat kali ini, aku hanya ingin katakan padamu bahwa ternyata kekuatan cinta yang aku punya tak bisa membuatmu bertahan dari badai  yang menerpa di bilik asmara kita. Andai kau tahu betapa besar cinta dan juga pengharapan atasmu, tentu kau tidak akan meninggalkanku dengan sangat menyakitkan ini. Bahkan kau dengan terang terangan membawa kekasihmu tuk kau kenalkan padaku. Aku terpuruk.... Mas Resha,walau hatiku tersayat, tapi aku menerima semua perlakuanmu, karena dalam mencintaimu aku telah bulatkan tekad menerima hal yang terburuk sekalipun yang akan aku terima darimu. Bagiku mencintaimu adalah hal yang indah, dan aku tak mau mengubah keindahan cintaku padamu dengan kebencian yan tak berarti. sampai kinipun rasa cinta padamu masih bertengger indah di pucuk bunga jiwaku. Kiranya sekian dulu surat dariku. aku selalu berdoa untukmu, kebahagiaanmu adalah harapanku. yang tak pernah berhenti mencintaimu Selsa

***************

SELSA No Peserta 48 Untuk membaca hasil karya peserta Fiksi Surat Cinta yang lain maka dipersilahkan berkunjung ke akun Cinta Fiksi dengan jusul postingan: Inilah Malam Perhelatan & Hasil karya Fiksi Surat Cinta [FSC] di Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun