Mohon tunggu...
Sellyn Penulis
Sellyn Penulis Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pelajar kelas VI-B, SD Gracia. Usia: 11 tahun (2016). Hobi: (banyak) -- membaca (paling suka), belajar menulis, bikin komik ngasal, belajar piano, sepedaan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kompasianival, Keren Maksimal

21 November 2016   19:46 Diperbarui: 21 November 2016   22:08 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Profile kepenulisanku, dan aku sebagai Kompasianer

Tahun kemarin, aku, ayah, mama, kakak dan juga tante menghadiri acara Kompasianival 2015 yang diadakan di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan. Kompasianival itu adalah acara yang diadakan event perayaan ulang tahun blog jurnalisme warga “Kompasiana”. Kebetulan aku dan kakak emang diminta.. hem, jadi pembicara di sana. Di sana, kami mengobrol tentang novel kiys (dengan judul berbeda) yang saat itu baru aja diterbitkan oleh penerbit Grasindo. Kami berangkat pagi-pagi, mungkin sekitar pukul 06.00 wib.

Sesampainya di sana, aku melihat ada dua panggung yang berbeda. Satu panggung utama, dan yang satunya lagi panggung kecil, yang ternyata untuk menampilkan acara-acara oleh komunitas yang terkait Kompasiana. Aku lega banget, ternyata hari itu kami tampilnya di panggung yang kecil. Untuk refreshing,kami jalan-jalan di beberapa stan yang sama persis seperti di website Kompasiana. Misalnya Planet Kenthir, dan tentu saja, Fiksiana Community, stan favoritku, hehehe. Oya, pas di Kompasianival, aku ketemu sama kak Fahmi yang kocak, dan nggak lupa kak Ella yang imut. Kakak-kakak yang lain juga. Hehe, semuanya lucu-lucu deh pokoknya. Eniwei, itu pas hujan. Jadi kami nunggu hujannya reda sebentar. Lalu, sebelum kami berdua dan juga mama naik ke atas panggung, kami berdua mengiringi Bunda Selsa dan Kak Jingga Rangkat membacakan puisi sastra, dengan memakai keyboard. Jadi ceritanya kayak backsoundgitu lho. Wih, Bunda Selsa dan Kak Jingga Rangkat baca puisinya bener-bener nyastra dan indah banget. Pokoknya sangat menghayati isi puisinya, haha! Keren asli.

Setelah itu, baru deh kami ngobrol-ngobrol bareng kak presenter, kalau nggak salah itu Kak Wawa (Wardah Fajri) tentang novel kami. Santai kok acaranya, jadi nggak terlalu tegang.

Kompasianival 2015 | dokpri
Kompasianival 2015 | dokpri
Di panggung utama, ada Fatin Shidqia. Karena aku melihat Fatin hanya saat last minute,(soalnya jadwalnya bentrok sama talkshow di panggung satunya) aku hanya mendengarnya menyanyikan lagu “Runaway.”

Singkatnya, hari itu sangat menyenangkan. Eits.. tapi acara belum selesai. Hari kedua, aku harus ikut talkshow di panggung utama.

Aku pucet kayak kue putri salju. Mungkin lebih dari itu, kali ya. Mana aku maju sendirian, pula. Kakak nggak nemenin. Ya, di panggung utama yang besar itu. Kalau panggung yang satunya lagi sih, aku nggak begitu nervous.Tapi ini di panggung utama. Huft.  Nggak bisa nggak. Nggak bisa nggak mau. Mau nggak mau, tetap maju. Semanyun-manyunnya ‘ntu muka, tetep harus buka mulut.

Sebelum sesi talkshowdimulai, wah, aku makin pucet. Tangan juga rasanya kayak nginep di kulkas selama seminggu. Eh, tau-tau, bantuan dari ‘malaikat’ datang secara ajaib. Tiba-tiba aja panitia mempersiapkan jamuan makan di salah satu restoran yang ada di mall tersebut. Makasih yaa, kak Khairunusa Nisa (panitia)! Kak presenter juga baik banget. Pas aku cerita kalau aku tuh nervous banget, kakaknya semangatin aku dengan bercanda dan ketawa sedikit. Walaupun gugupku nggak seratus persen berkurang, paling enggak ya aku nggak terlalu stres seperti tadi.

Aku mulai masuk ke ruangan terbuka yang diberi tenda penutup yang sangat besar. Tangan mulai keringetan. (ehm, sebenernya udah dari tadi, tapi kok yang ini lebih ekstrim sih). Berabe nih, kalo sampe nggak bisa ngomong. Sambil minum jus, aku mulai menenangkan diri. Tetep nggak ilang deg2annya. Hem, yaudah pasrah aja ah. Oh iyak, ternyata aku pas di panggung itu ditemenin ama tan In alias tante Indri. Nanti kalau aku nggak bisa jawab, mungkin bisa dibantu.

Aku menghela napas. Aku lupa ngasih tahu, kalau aku nanti satu panggung sama kak Djenar Maesa Ayu, sang penulis keren yang karya-karyanya oke banget. Aku pertama kali melihatnya di ruang apa gitu namanya. Pokoknya buat tamu pembicara.  Lalu, aku salaman dengan kak Djenar. Wih, kak Djenar super keren.  

Kemudian, saatnya telah tiba untuk naik ke atas panggung. Ternyata, pertanyaannya nggak begitu susah. Paling ya cuma yang standar-standar aja. Misalnya kayak bacaan favorit, dan tentang dunia kepenulisan, serta juga menceritakan novel baruku. Hem, malah menurutku ini jadinya kayak ngobrol biasa dengan teman. Topiknya nggak berat-berat dan cukup santai. Walau ada yang susah juga sih, hehe. Tapi, overall semua lancar. Untungnya aku nggak ketawa-ketiwi saking groginya.

Seakan bermimpi, pose bersama penulis dan sineas keren kak Djenar | dokpri
Seakan bermimpi, pose bersama penulis dan sineas keren kak Djenar | dokpri
Sejak mendaftarkan diri dan menulis di Kompasiana, beberapa kali ikut memeriahkan lomba ngeblog yang diadakan oleh komunitas Kompasiana, aku mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Banyak kejutan menggembirakan, kadang bikin penasaran kalau aku menulis – karena nggak yakin apa tulisanku akan ada yang membaca, dan banyak lagi aku belajar percaya diri dari Kompasiana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun