Mohon tunggu...
Sellyna Putri Sabila
Sellyna Putri Sabila Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Ilmu Sejarah di Unniversitas Negeri Semarang

Penulis memiliki minat tinggi terhadap sejarah dan menyukai kucing.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyibak Takdir Gudang Rempah: Museum Bahari Sebagai Wadah Memori Sejarah Maritim

17 Juni 2025   14:30 Diperbarui: 17 Juni 2025   14:41 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar 3. Potret ruangan yang terbakarSumber: Tempo 16 Januari 2018) 

ICOM Indonesia. (2018). Damage Assessment Report: Kebakaran Museum Bahari. Jakarta: International Council of Museums.

  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020). Warisan Maritim Nusantara: Peran Museum Bahari. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan.

  • Kompas. (2018, 17 Januari). Museum Bahari terbakar, koleksi bersejarah hangus.

  • Liebner, H. (2014). Perahu Tradisional Indonesia: Sejarah dan Fungsi dalam Budaya Bahari. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

  • Manguin, P. Y. (1993). Trading ships of the South China Sea. Journal of the Economic and Social History of the Orient, 36(3), 253--280.

  • Museum Bahari. (2023). Buku Panduan Program Terasi (Teliti Literasi dan Koleksi).

  • Museum Bahari Jakarta. (2023). Koleksi unggulan Museum Bahari. Diakses pada 15 Mei 2025, dari https://www.museumbahari.go.id/koleksi

  • Nastiti, T. S. (2003). Pasar di Jawa: Masa Mataram Kuna Abad VIII--XI M. Jakarta: EFEO.

  • Nurhayati, D. (2021, Mei 12). Mengenal koleksi langka di Museum Bahari Jakarta. Kompas.com. Diakses dari https://travel.kompas.com/museum-bahari

  • Pemerintah DKI Jakarta. (2019). Profil Museum Bahari: Jejak Sejarah Pelabuhan Sunda Kelapa. Jakarta: Dinas Kebudayaan Provinsi DKI.

  • Pemprov DKI Jakarta. (1979). Laporan Restorasi Bangunan Cagar Budaya Kota Tua. Jakarta: Dinas Kebudayaan DKI.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
  • LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun