Mohon tunggu...
Selly Hafizah
Selly Hafizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Ilmu Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Korea Utara vs Amerika Serikat: Nuklir sebagai Strategi Dettendence

29 November 2021   17:39 Diperbarui: 30 November 2021   21:11 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam sistem internasional, kita dapat melihat bahwa Amerika Serikat merupakan negara yang sudah memiliki kekuatan besar atau juga bisa dibilang Negara Hegemon. 

Sementara, Korea Utara merupakan negara yang berupaya untuk mengubah keadaan negaranya dalam sistem internasional. Tujuan Pelestarian Diri berarti negara berupaya untuk memaksimalkan keamanan dan mempertahankan posisi. Sementara, Amerika Serikat juga mengawasi Korea Utara yang dianggap sebagai negara pendukung kelompok teroris.

Menurut A.F.K. Organski dan Jacek Kugler menyatakan bahwa negara yang memiliki status quo adalah pihak yang telah berpartisipasi dalam merancang 'aturan main' dan menerima manfaat dari aturan ini. 

Jika dilihat dari sistem internasional yang pada saat ini dapat kita lihat bahwa kekuatan dominan dipegang oleh Negara Amerika Serikat dan sekutunya. Sementara itu, Korea Utara hanyalah negara yang memiliki power yang berada di bawah negara-negara dominan. 

Oleh karena itu, Korea Utara ingin mengubah sistem internasionalnya yang telah ada dengan melakukan Pengembangan Nuklir di negaranya. Korea Utara juga ingin menunjukan kepada dunia bahwa mereka juga memiliki senjata militer yang serius.

Tujuan dasar keamanan nasional Amerika Serikat adalah pengaruh global, yaitu memperoleh dan mempertahankan supremasi. Ketika negara dengan status quo lebih kuat dibandingkan negara revisionis seperti Korea Utara, maka supremasi akan tetap stabil. Namun, jika kekuatan revisionis lebih kuat dari pada pembela status quo, maka status negara pada akhirnya akan berubah. 

Hal inilah yang diantisipasi oleh Amerika Serikat terkait pengembangan senjata nuklir Korea Utara beserta dinamika hubungan di Asia Timur. 

Jika Amerika Serikat gagal untuk menekan Korea Utara sebagai Revisionist state yang cenderung bertindak agresif, maka sistem supremasi akan berubah. Perubahan yang terjadi juga tentunya akan mempengaruhi status atau posisi Amerika Serikat di sistem internasional. 

Tujuan dari negara ini adalah Self Preservation yang meliputi kepentingan untuk memaksimalkan keamanan (Maximizing Security) dan mempertahankan posisi (Mantaining Position). Hal ini sesuai dengan strategi nasional pertahanan Amerika yang menyebutkan "Military forces needed to deter war and protect the security of our nations" (Mattis 2018, 1).

Setiap negara memiliki identitas masing-masing yang akan dipertahankan. Negara Amerika Serikat memiliki identitas sebagai pemenang perang atau negara pemilik ekomomi dan keamanan yang terkuat. Identitas inilah yang akan dipertahankan. yaitu memaksimalkan keamanan atau memaksimalkan power mereka. 

Sebagai super power, Amerika Serikat akan berupaya menghadapi ancaman agresif, mencari sekutu, dan membangun kekuatan militernya. Rasa tidak aman ini mendorong negara untuk mencari kekuatan relatif. Hal ini menyebabkan anggaran militer Amerika Serikat terus meningkat dari tahun ke tahun Kekuatan militer ini digunakan untuk menekan Korea Utara, seperti yang dilakukan pada tahun 2017. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun