Dalam dunia pendidikan dasar, sering kali kita terjebak pada rutinitas formal: menghafal, mengerjakan soal, dan mengejar nilai. Namun, esensi sejati dari pendidikan adalah membentuk manusia yang utuh yang cakap dalam berpikir, bijak dalam bersikap, dan peka terhadap lingkungan sosialnya. Inilah yang coba dijawab oleh program KKN-PKM yang dilaksanakan selama 30 hari di SD Islam Az-Zahrah Palembang dan wilayah masyarakat Jl. Tanjung Rawo, Kel. Bukit Lama, Kota Palembang.
Melalui pendekatan integratif yang menyentuh tiga dimensi utama literasi, pendidikan karakter, dan otomasi perpustakaan. Mahasiswa yang terlibat dalam program ini tidak hanya hadir sebagai pelengkap agenda akademik, tetapi benar-benar menjadi agen perubahan sosial dan edukatif.
Pendidikan yang Menghidupkan Nilai: Dari Buku ke Perilaku
Literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi sebuah jalan masuk menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri dan dunia. Program pembiasaan seperti membaca buku sebelum pelajaran, menulis cerita pendek, hingga diskusi reflektif tentang nilai moral dalam cerita, berhasil mengubah suasana sekolah menjadi lebih hidup dan bermakna.
 Â
Anak-anak mulai berani mengekspresikan gagasan, mengaitkan cerita dengan pengalaman pribadi, dan lebih sadar akan nilai-nilai seperti kejujuran, empati, dan tanggung jawab. Di sinilah literasi menjadi alat pembentuk karakter, bukan sekadar aktivitas akademik semata.
Otomasi Perpustakaan: Teknologi sebagai Pilar Kemajuan Sekolah
Salah satu tantangan besar di sekolah dasar adalah pengelolaan perpustakaan yang masih konvensional. Buku-buku menumpuk, katalog manual yang memusingkan, dan tidak adanya sistem sirkulasi yang efisien. Untuk itu, tim mahasiswa memperkenalkan SLiMS (Senayan Library Management System), yaitu sebuah sistem otomasi perpustakaan berbasis open source yang telah digunakan banyak perpustakaan profesional di Indonesia.
Â
 Â