Mohon tunggu...
selichaplin
selichaplin Mohon Tunggu... Freelancer - panjang umur perjuangan

belajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dear Mendag, Seharusnya Sampeyan Belajar pada Ganjar

25 Maret 2022   08:23 Diperbarui: 25 Maret 2022   08:26 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
potongan berita kompas.com

Menteri Perdagangan nih sebenarnya niat mengabdi pada rakyat atau nggak. Kok bisa-bisanya nDagel ketika masyarakat menengadahkan tangan sembari bertanya "minyak goreng langka dan mahal, kok bisaaa?!?".


Kenapa saya bilang nDagel? Lah wong dia jawabnya malah lucu. Pake nanya ke ibu-ibu pilih mahal tapi ada, atau murah tapi langka. Lah piye toh pak. Kita ini produsen kelapa sawit terbesar dunia lho. Logikanya kan kita nggak mungkin kesulitan urusan minyak.

Minyak goreng sekarang memang sudah tidak langka lagi. Tapi ya harganya masih bikin dompet tersiksa. Kondisi yang sudah terjadi sejak akhir Desember 2021, sampai lewat triwulan pertama tahun 2022 sudah bikin masyarakat geram.

Mendag punya tanggung jawab besar atas ini. Sayangnya, dia pilih meniru gaya Anies Baswedan yang pandai bermain kata dan mencari alasan, ketimbang konkret berperan. Dia seharusnya sibuk untuk membuat kebijakan yang tegas. Sat set maszeh.

Maka tidak heran kalau akhirnya, muncul gema yang mendesak Presiden Jokowi untuk mencopot Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi. Masyarakat kesal karena Mendag lebih sering sesumbar ketimbang mengambil sikap yang jelas. Kalau dia kepala daerah, mungkin sudah didemo.

Bahkan sekalipun di demo, saya yakin dia tak mungkin berani turun dan menghadapi pendemo. Dia pilih diam, ngumpet untuk cari dalih lainnya. Sampai-sampai Ganjar Pranowo pun akhir ikut bersuara.

Ganjar menyuarakan kegelisahan rakyat. Kesempatan pertama diambilnya ketika memimpin rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dihadiri oleh perwakilan Kemendag. Mental aktivisnya yang sudah ada sejak jaman kuliah pun muncul.

Tapi dengan pembawaan yang lebih matang. Ganjar menyampaikan suara rakyat kebanyakan. Lugas dan halus. Waktu nonton video yang diunggah ke akun instagramnya, muka rasanya panas. Mestinya Mendag malu disentil begitu.

Bisa saja Ganjar pansos. Tapi wajar jika dia juga gelisah. Sebab di level provinsi, dia tidak bisa berkutik tatkala menerima curhatan masyarakat bertubi-tubi soal minyak goreng dan beberapa komoditas lain yang harganya naik.

Kebijakan dan keputusannya dikendalikan di pusat. Ada di tangan Kemendag. Sementara Ganjar di daerah, hanya bisa pasrah. Berusaha melayani tiap curhatan rakyat yang masuk ke ponselnya dengan tabah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun