Mohon tunggu...
selichaplin
selichaplin Mohon Tunggu... Freelancer - panjang umur perjuangan

belajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dear Mendag, Seharusnya Sampeyan Belajar pada Ganjar

25 Maret 2022   08:23 Diperbarui: 25 Maret 2022   08:26 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
potongan berita kompas.com

Ganjar meminta Kemendag segera mengambil langkah ekstrem. Karena sebagai gubernur pun, dia malu dengan kondisi yang terjadi saat ini. Kita tidak bisa lagi seperti ini karena muka pemerintah hari ini ditampar habis-habisan, katanya.

Pengambilan kebijakan sebatas penyesuaian harga dan subsidi minyak goreng tidak sesuai. Langkanya minyak goreng ini, ibarat tikus mati di lumbung padi.

"Kita ini produsen sawit terbesar, produsen minyak goreng terbesar dan kita seperti tikus mati di lumbung padi. Mohon maaf kalau kalimat saya kurang berkenan, karena kita kebingungan di daerah karena semua produksi dan kebijakannya ada di pusat. Mohon maaf pak rasanya saya sebagai gubernur saja ikut malu. Maaf sekali lagi ini harus saya sampaikan, karena mungkin suara saya mewakili banyak orang,"

Betul itu pak. Saya juga malu punya Mendag tidak tahu malu. Mestinya dia bersikap kesatria dan mengakui saja. Kalau ngurusi harga minyak goreng, dia tidak bisa. Apa susahnya? Kecuali dia besar gengsinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun