Hal itu menyebabkan kita berisiko mengalami depresi, penyakit jantung dan diabetes. "Dengan memaafkan, tingkat stres menurun yang membuat kesehatan fisik dan mental meningkat," tambah Swartz.
Menurut data Mayo Clinic, memaafkan bisa membawa kedamaian yang mempermudah kita dalam menjalani kehidupan. Memaafkan juga membuat kita bisa merasakan manfaat berikut: memiliki hubungan yang lebih sehat, kesehatan mental meningkat, meringankan gejala depresi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan stress, menurunkan tingkat kecemasan.
2. Latihan mengelola konflik
Kemampuan memaafkan merupakan salah satu ciri seseorang mempunyai kemampuan manajemen konflik yang baik.
Dalam buku "The Negotiator's Handbook" dijelaskan bahwa ketidakmampuan memaafkan, membuat seseorang terjebak dalam rasa marah, mengasihani diri sendiri, bahkan benci. Emosi negatif ini bisa menimbulkan konflik berkepanjangan, kelelahan mental dan stress.
Dengan memaafkan dan berusaha melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang, akan membantu kita memahami perspektif semua pihak dengan lebih baik, serta tidak menjadikan perbedaan pendapat sebagai masalah yang harus dibesar-besarkan.
Dalam interaksi dengan orang lain pasti ada konflik atau perbedaan pendapat. Kita bisa mencari win-win solution atau jalan tengah untuk kebaikan semuanya.
3. Hubungan yang lebih dan sehat
Ketika memaafkan, kita mulai bisa merasa dan memperhatikan bahwa semua hubungan kita menjadi lebih baik. Entah hubungan dengan orangtua, keluarga, saudara, teman, dan lainnya.
Saling memaafkan juga mampu menghilangkan permusuhan terhadap orang lain maupun diri sendiri.
Secara psikologis, memaafkan dapat berdampak baik bagi kualitas hidup seseorang. Memaafkan dapat meningkatkan kualitas hubungan, baik kepada diri sendiri maupun dengan orang lain.