Mohon tunggu...
Seliara
Seliara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dentist

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sepucuk Surat buat Ayah Bunda Tercinta

9 Mei 2021   00:35 Diperbarui: 9 Mei 2021   00:54 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Anna Larin dari Pixabay

Ara rindu pagi-pagi melihat Gunung Lawu yang menjulang dengan puncaknya tertutup kabut

Ara rindu dengan semua yang ada di kampung kita

Kapan Ara bisa pulang ya, Bu?

Bapak dan Ibu tercinta,

Seperti yang Bapak dan Ibu ketahui, pemerintah melarang mudik, demi terputusnya penyebaran covid-19. Ijinkan kami mohon maaf karena lebaran tahun ini kami tidak bisa pulang, tidak bisa sungkem dan sowan ke Bapak dan Ibu.

Semoga Bapak dan Ibu tidak apa-apa kami tidak pulang njih ...

Sebenarnya kami sangat rindu dan ingin sekali pulang, tapi kami khawatir kedatangan kami nanti justru akan membawa kemudharatan.  Ada beberapa teman Ara yang pulang kampung, tak berapa lama kemudian teman tersebut positif, ternyata tertular dari teman kantor, dan sempat menularkan ke bapak ibunya di kampung, sehingga semua harus dirawat. Ara sungguh tak ingin hal ini terjadi pada keluarga kita. Ara ingin bapak dan ibu selalu sehat dan jangan sampai tertular covid-19.

Bapak dan Ibu yang selalu Ara rindukan,

Bersama surat ini pula, Ara mengirim tanda sayang dan hormat Ara sekeluarga kepada Bapak dan Ibu di rumah. Semoga bisa membantu Bapak dan Ibu dalam merayakan Idul Fitri tahun ini, meski kita saling berjauhan. Nanti kita akan video call ya ...

Bapak dan Ibu tercinta,

Sebagai rasa sayang, ijinkan Ara memohon Bapak dan Ibu sementara bisa di rumah saja, selama masa pandemi ini. Semua untuk melindungi Bapak dan Ibu dari tertular covid-19, bisa dari siapa saja yang kontak dengan kita. Sebaiknya Bapak dan Ibu mengurangi kontak dengan orang-orang sekitar, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumuman dan mobilitas (jangan pergi-pergi dulu njih ...)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun