Mohon tunggu...
Selfrida Tampubolon
Selfrida Tampubolon Mohon Tunggu... Guru - guru

Saya Selfrida Tampubolon lahir di Tanah Jawa 23 September 1979, saya sekarang mengajar di SDS Permata Kasih Batam, saya suka bernyanyi dan menulis. Saat ini saya ingin giat menulis dan mendokumentasikan kegiatan mengajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Stop Bullying di Sekolah

25 November 2023   00:31 Diperbarui: 25 November 2023   00:33 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bullying/perundungan adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti dalam bentuk fisik, verbal atau emosional/ psikologis oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat kepada korban yang lebih lemah fisik ataupun internal secara berulang- ulang tanpa ada perlawanan dengan tujuan membuat koban menderita. " Kasus ini ternyata bisa terjadi didalam sekolah anak- anak kita, Seoran anak didik yang tiba- tiba ngambek tidak mau sekolah salah satu penyebab adalah karena bullying. Mengatasi kasus Bullying ini adalah tugas bersama antara orang tuasiswa. Bagaimana tipsnya agar kasus seperti ini tidak membunuh karakter peserta didik di sekolah.

* Becanda kelewatan saling menjatuhkan

Di dalam kelas pasti terjadi interaktif antarsiswa, di dalamnya terjadi keakraban, persaingan dan adu superioritas. Konflik bisa terjadi dan sangat mungkin bisa terjadi karena kasus bullying dalam kasus bullying bisa terjadi karena bercanda yang kelewatan sehingga melanggar batas kesopanan, misalnya mengolok- olok teman dengan menyebut nama orang tua dan pekerjaan orang tua yang dalam pandangan anak- anak sangat lucu dan tidak pantas, inilah bentuk bercandakelewatan. Termasuk juga dalam persaingan Akademik, persaingan yang sehat dan sportif sangat dianjurkan. Hal ini bisa memotivasi siswa meningkatkan kapasitas dirinya, namun jika persaingan ini menuju pada niat buruk, untuk menjatuhkan internal sesama siswa hal ini perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak, dampak mogok sekolah, akan merugikan masa depan siswa sendiri.

* Win Win Solution

Guru disekolah harus punya parameter mengamati dinamika kelas, kedekatan practitioner dan siswa harus dibina sesuai tingkat perkembangansiswa. Guru otoriter malah tidak dihargai oleh siswa diera generasi sekarang, practitioner harus punya metode menjalin komunikasi dengan para siswanya. Seorang practitioner harus mampu mengcover apa yang tengah terjadi ditengah siswanya. Guru janagn sewenang- wenang menghakimi siswanya yang tiba- tiba membolos, lakukan penelitian untuk memperoleh informasi yang seimbang.

* Solusi bukan menghakimi

Menangani kasus bullying dibutuhkan ekstra perhatian. Pertama perhatikan prilaku siswa yang memiliki watak dan kepribadian yang berbeda beda danunik. Satu solusi tidak bisa dipakai untuk kasuslain. Guru sangat tidak dianjurkan menghakimi korban bullying. Guru memang harus akrab dengan siswa tapi jangan ikut arus bergosip dengan siswanya.

* Bangun ramah komunikasi

Tujuan pendidikan adalah membentuk karakter pesertadidik. Output pendidikan bukan hanya melahirkan anak didik yang pintar saja, namun juga harus cerdas dan berwawasan. Orang tua mengantar anaknya kesekolah agar memiliki karakter yang baik dan menunjang masa depan. Agar tujuan ini tercapai, dibutuhkan komitmen antara practitioner, siswa dan orang tua bersinergi membangun ramah komunikasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun