Mohon tunggu...
selfiarni malino
selfiarni malino Mohon Tunggu... -

Mahasiswa, Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Halu Oleo, Kendari Sulawesi Tenggara.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspadai Penyakit Kanker

25 Mei 2017   17:05 Diperbarui: 26 Mei 2017   07:46 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer (IARC),diketahui bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker di seluruh dunia menunjukkan bahwa kanker payudara, kanker prostat, dan kanker paru merupakan jenis kanker dengan persentase kasus baru (setelah dikontrol dengan umur) tertinggi, yaitu sebesar 43,3%, 30,7%, dan 23,1%. Sementara itu, kanker paru dan kanker payudara merupakan penyebab kematian (setelah dikontrol dengan umur) tertinggi akibat kanker.

Kanker paru ditemukan pada penduduk laki-laki, yaitu sebesar 34,2%, sedangkan kematian akibat kanker paru pada penduduk laki-laki sebesar 30,0%. Pada penduduk perempuan, kanker payudara masih menempati urutan pertama kasus baru dan kematian akibat kanker, yaitu sebesar 43,3% dan 12,9%. (Sumber: GLOBOCAN 2012 (IARC). Section of Cancer Surveillance.)

Untuk prevalensi penyakit kanker di indonesia, wilayah Indonesia keseluruhan memiliki persentase 1,4 per seribu penduduk sama dengan 330 ribu orang. Dengan perincian menurut provinsi, posisi paling tinggi terdapat di DI Yogyakarta dengan 4,1‰, lalu di Jawa tengah dengan 2,1‰, diikuti oleh bali dengan 2‰, dan DKI Jakarta serta Bengkulu masing-masing 1,9‰. (Sumber: Riskesdas 2013)

Jika dilihat menurut karakteristik kasus penyakit kangker di Indonesia, penyakit ini meningkat seiring dengan bertambahnya umur, maka kangker sering disebut sebagai penyakit degenerative, Pada bayi (< 1 tahun) prevalensi penyakit kanker berada di angka cukup tinggi yaitu 0,3 ‰, namun pada umur lebih tinggi antara 1 - 14 tahun persentase menurun di angka 0,1‰ dan kembali meningkat pada kisaran umur lebih besar sama dengan 15 tahun (≥ 15 tahun) pada angka 0,6‰ dan paling tinggi berada pada umur lebih dari sama dengan 75 tahun (> 75 tahun) dengan persentase 5,0‰ .

Prevalensi penyakit kanker juga memiliki prevalensi yang lebuh tinggi pada permpuan disbanding laki-laki, pada perempuan mencapai 2,2% dan pada laki-laki sebanak 0,6%. Berdasarkan tempat tinggal, pada lingkungan pedesaan memiliki prevalensi yang lebih rendah yaitu 1,1% dan dilingkungan perkotaan sebesar 1,7%. Hal ini dikarenakan lingkungan pekotaan lebih asri daripada perkotaan. Pada lingkungan perkotaan akan terdapat polusi, radikal bebas yang akan rentan memutasi gen seseorang.

Penyakit kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Penyakit kengker sudah menjadi masalah kesehatan dunia, Indonesia pun termasuk di dalamnya. Seiring dengan perkembangan zaman, penyakit kangker telah berada pada posisi kedua setelah peyakit kardiovaskuler. Hal ini dapat diartikan penyakit ini akan meningkat factor resikonya mengikuti bertambhnya umur seseorang, selain itu masalah lingkuganpun ikut berperan seperti: paparan radiasi, polusi, pengunaan bahan kimia dan sebagainya. Penyakit kangker ini pun tidak lagi hanya menyerang golongan tua, namun kini menyerang semua golongan umur, mulai dari anak-anak, bayi, remaja, dewasa, dan usia lanjut karena resiko penyakit kangker secara umum meninkat pada seseorang berusia lanjut.

Faktor Risiko Kanker

Tingginya kasus baru kanker dan sekitar 40% dari kematian akibat kanker berkaitan erat dengan faktor risiko kanker yang seharusnya dapat dicegah. Faktor risiko kanker yang terdiri dari faktor risiko perilaku dan pola makan, di antaranya adalah: Indeks massa tubuh tinggi; Kurang konsumsi buah dan sayur, Kurang aktivitas fisik, Penggunaan rokok, Konsumsi alkohol berlebihan. Faktor risiko kanker lainnya, adalah akibat paparan: Karsinogen fisik, seperti ultraviolet (UV) dan radiasi ion, Karsinogen kimiawi, seperti benzo(a)pyrene, formalin dan aflatoksin (kontaminan makanan), dan serat contohnya asbes dan Karsinogen biologis, seperti infeksi virus, bakteri dan parasit. (Sumber: Buletin jendela : data dan informasi kesehatan)

Upaya pengendalian kanker

Pengendalian kanker yang komprehensif meliputi upaya-upaya mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, kuratif, pelayanan paliatif, termasuk surveilans dan penelitian, serta support atau dukungan pagi keluarga dan survivor kanker.Pengendalian penyakit kanker di Indonesia ditentukan oleh keberhasilan penerapan strategi penanganan yang komprehensif, terorganisir, terkoordinasi dan berkesinambungan dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran Pemerintah bersama segenap lapisan masyarakat, termasuk organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, kalangan swasta dan dunia usaha, serta seluruh individu dalam masyarakat. Pemerintah saat ini telah melaksanakan beberapa program dalam pengendalian kanker yaitu upaya promotif dengan mengeluarkan regulasi antara lain kawasan tanpa rokok (KTR), diet sehat dan kalori seimbang. Selain itu, dalam upaya preventif, Kemenkes dengan dukungan organisasi profesi, Yayasan Kanker Indonesia dan masyarakat telah mengembangkan program deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara di Puskesmas.

(Sumber: Kemenkes 2015: penanggulangan kanker di Indonesia)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun